Rabu 03 Mar 2021 15:11 WIB

Varian Baru Covid B117 Dibawa Dua TKI Asal Karawang

Dua TKI asal Karawang yang terinfeksi B117 sudah pulang dalam kondisi negatif.

Foto aerial suasana Wisma Atlet Pademangan di Jakarta. Dua TKI asal Karawang yang terinfeksi varian baru Covid-19 B117 menjalani isolasi sebelum dipulangkan ke Karawang dalam kondisi negatif Covid-19.
Foto:

Menyikapi munculnya varian baru Covid-19 di Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung akan menerapkan karantina bagi warga yang datang dari luar negeri guna mencegah penyebaran mutasi virus corona. Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan mutasi corona berpotensi lebih berbahaya dari pada Covid-19 yang telah menjadi pandemi ini.

Untuk itu, ia meminta masyarakat mewaspadai mutasi baru virus tersebut. "Karantina itu harus, protokol kesehatan harus dilakukan, selama 14 hari ya," kata Oded.

Baik Covid-19 maupun B117-UK menurut dia bukan hanya urusan pemerintah semata, melainkan hal itu menjadi urusan semua pihak termasuk masyarakat. Ia pun meminta masyarakat agar tidak jenuh untuk menjaga kesehatannya termasuk mewaspadai paparan berbagai jenis virus yang dapat merusak tubuh maupun menularkannya ke orang lain.

"Kita sebagai anak bangsa tetap tidak boleh ada rasa jenuh, frustasi, Covid-19 ini perlu kita sikapi supaya tidak khawatir akan adanya varian baru yang tidak kita inginkan," kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan pihaknya tetap bersiaga mengantisipasi penyebaran virus itu meski kini tengah disibukkan oleh program vaksinasi massal. "Kita antisipasi saja, antisipasinya kalau ada warga dari luar negeri ya dikarantina, di Karawang itu kan sudah ditangani langsung oleh provinsi," kata Ahyani.

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pemerintah waspada dan berhati-hati terkait adanya temuan varian B117-UK. Untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran varian baru Covid-19 tersebut, Rahmad meminta pemerintah memperketat pelacakan (tracing).

"Tentu kita tracing yang ketat terhadap saudara kita yang pernah berkomunikasi dengan detail sehingga kita bisa kanalisasi terhadap penyebaran kemungkinan penyebaran Covid varian baru Inggris ini," kata Rahmad kepada Republika, Rabu (3/3).

Sebelumnya pemerintah sudah mengupayakan masuknya varian baru Covid-19 tersebut dengan menutup penerbangan untuk warga negara asing. Namun penutupan tersebut tidak mungkin dilakukan selamanya karena arus globalisasi dan arus pergerakan manusia yang tidak terelakkan.

"Kita dorong kepada pihak imigrasi agar lebih ketat lagi tidak hanya sebatas mengandalkan surat bebas Covid dari luar negeri tetapi juga begitu masuk di Indonesia ya perlu di-screening, testing antigen, apa GeNose," ujarnya.

Kemudian politikus PDI Perjuangan itu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada. Ia meminta agar masyarakat tetap  menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan pola hidup yang sehat.

Rahmad juga mendorong kepada pemerintah, khususnya Litbangkes, agar bersiaga terhadap kemungkinan-kemungkinan munculnya mutasi virus lain  tidak hanya sebatas dari Inggris saja. Menurutnya penelitian tetap harus terus dilakukan untuk mengantisipasi mutasi virus Covid-19 yang lebih berbahaya.

"Saya kira kita juga cukup mampu untuk mengantisipasi penelitian yang ada di Tanah Air karena penelitian kita atau riset riset kita atau laboratorium kita di Litbangkes di pusat maupun di daerah yang harus segera mempersiapkan dengan baik," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement