REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pipa minyak yang menyambungkan dari Blok Rokan ke pelabuhan Chevron sempat mengalami kebocoran pada Sabtu (27/2). Namun, saat ini Chevron mengaku sudah melakukan perbaikan dan mitigasi kebocoran pipa tersebut.
Manager Corporate Communication Chevron Soenitha Poernomo menjelaskan, pada saat kejadian pipa bocor, posisinya pipa dan pelabuhan dalam kondisi idle atau tidak digunakan. Perusahaan bergegas melakukan mitigasi kebocoran pipa tersebut.
"Chevron sudah berhasil mengumpulkan dan membersihkan 98 persen tumpahan minyak,” ujar Sonitha kepada Republika, Selasa (2/3).
Dia mengtakan, perusahaan telah memasang oil boom untuk mencegah penyebaran dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengisolasi dan mengumpulkan tumpahan. Sayangnya Soenitha tidak mau membeberkan penyebab kebocoran pipa maupun berapa banyak minyak yang telah dibersihkan.
Menurut Soenitha, Chevron juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait guna melindungi masyarakat dan lingkungan sekitar. Salah satunya bersama Kementrian Lingkungan Hidup untuk meninjau lokasi dan mengevaluasi.
“Merupakan komitmen CPI untuk menjalankan operasi secara selamat dan andal dengan tetap melindungi masyarakat dan lingkungan,” tegas Soenitha.
Chevron merupakan operator dari Blok Rokan dimana tahun ini merupakan tahun terakhir perusahaan asal Amerika Serikat itu beroperasi di sana dan pengelolaannya akan dilakukan oleh Pertamina pada Agustus mendatang.