REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengharapkan layanan kesehatan berbasis digital seperti aplikasi "Good Doctor" dapat memperkuat pelayanan kesehatan nasional.
"Saya kira dengan teknologi digital yang dikembangkan oleh kawan-kawan Good Doctor ini akan memberikan kontribusi yang sangat positif bagi pelayanan kesehatan di Indonesia," ujar Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih dalam konferensi pers daring peluncuran aplikasi "Good Doctor" di Jakarta, Senin (1/3).
Menurut dia, melalui teknologi digital akan memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dengan baik.
"Dengan digital semua masyarakat tanpa halangan jarak bisa dengan mudah mengakses pelayanan kesehatan. Menanyakan kepada dokter yang kredibel tentang hal-hal yang ingin diketahui tentang masalah kesehatan, obat, serta hal-hal yang dikeluhkan. Inilah fungsi dari aplikasi teknologi digital yang dikembangkan oleh Good Doctor," katanya.
Selain itu, ia juga berharap, Good Doctor harus dapat memastikan layanan yang disediakan dalam aplikasi diberikan oleh dokter-dokter yang kredibel dan memiliki izin pemerintah.
"Karena dengan seperti itu maka informasi atau konsultasi yang dilakukan oleh para dokter melalui Good Doctor ini adalah informasi yang baik, kredibel dan bisa membantu masyarakat yang melakukan konsultasi dengan pelayanan yang juga lebih baik," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Daeng juga mengatakan, di tengah pandemi ini kesehatan merupakan hal yang sangat esensial. Oleh karena itu, masyarakat harus aktif berkonsultasi dengan para tenaga kesehatan.
"Enggak boleh lagi malas-malas, harus cepat untuk berkonsultasi seputar masalah kesehatan atau masalah obat-obatan karena sekarang sudah tersedia akses untuk melakukan itu secara secara lebar," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengharapkan kehadiran layanan kesehatan berbasis digital dapat memudahkan masyarakat mendapatkan pengobatan.
"Adanya pandemi membuat penurunan angka kunjungan ke rumah sakit, karena masyarakat takut berobat ke rumah sakit dan berobat ke Puskesmas. Mudah-mudahan kehadiran aplikasi "Good Doctor" di tengah-tengah masyarakat Indonesia ini dapat memberikan wawasan dan memberikan layanan baru dalam era digitalisasi pengobatan di Indonesia," ujarnya.