REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapasitas testing atau pemeriksaan Covid-19 masih jauh dari ideal. Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, jumlah orang yang diperiksa pada Senin (1/3) ini sebanyak 18.940 orang. Angka ini menjadi yang terendah sejak 1 November 2020 lalu.
Namun kapasitas testing yang jeblok setiap akhir pekan memang bukan hal baru. Pola mingguan yang terjadi sejak awal pandemi melanda Indonesia, angka testing selalu anjlok di akhir pekan dan hari libur nasional. Pemerintah pun belum punya solusi jitu untuk mengatasi hal ini.
Rendahnya kapasitas testing sejalan dengan naiknya tingkat positif atau positivity rate Covid-19 harian. Dengan jumlah kasus baru mencapai 6.680 orang, hari ini dilaporkan angka positivity rate sebesar 35,26 persen. Padahal dalam satu pekan terakhir, angka positivity rate terbilang rendah. Rekor terendah bahkan tercatat pada Rabu (24/2) dengan 14,35 persen.
Namun di luar dua parameter tersebut, tren penambahan kasus Covid-19 harian masih konsisten turun. Sudah sepekan terakhir ini angka kasus harian tidak tembus 10.000 orang per hari.
Dari penambahan kasus hari ini, DKI Jakarta kembali menyumbang angka tertinggi yakni 2.058 orang. Posisi kedua ditempati Jawa Barat dengan 1.662 kasus baru. Menyusul kemudian ada Jawa Tengah dengan 657 kasus, Kalimantan Timur dengan 437 kasus, dan Jawa Timur dengan 341 kasus.
Selain itu, jumlah kasus aktif Covid-19 level nasional juga terus menurun. Hari ini, terjadi penurunan jumlah kasus aktif mencapai 2,691, menyisakan 153.074 kasus aktif di Indonesia. Angka ini tentu jauh dibanding jumlah kasus aktif pada awal Februari lalu yang tembus 175.000 orang.
Pasien sembuh juga terus bertambah. Satgas melaporkan ada 9.212 kasus sembuh dalam satu hari terakhir, sehingga jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 1.151.915 orang.
Kasus kematian namun meningkat. Ada 159 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah kumulatifnya menjadi 36.325 orang.
Sementara untuk vaksinasi Covid-19, sampai hari ini pemerintah telah menyuntikkan vaksis dosis pertama kepada 1,72 juta penduduk Indonesia. Pada tahap ini, program vaksinasi masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, lansia, dan pekerja publik termasuk pedagang pasar, karyawan toko, wartawan, sampai pengemudi ojek.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
