REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada satu sikap yang jarang banyak orang sadari bisa berbahaya, yakni sifat iri. Pimpinan Yayasan al-Fachriyah Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan mengatakan Rasulullah mengingatkan bahwa sifat iri atau hasad dapat menguras dan menggrogoti amalan manusia seperti api menggrogoti kayu kering.
“Sifat iri berkaitan dengan perangai yang ada di hati manusia. Orang yang perangainya buruk akan membuat dirinya lelah. Yang paling dirugikan dari sifat iri adalah pelaku,” kata Habib Jindan dalam kajian Penasaran Cara Sembuh dari Iri di kanal Youtube Cahaya Untuk Indonesia.
Sifat iri adalah perasaan hati yang tidak senang atau marah dan tidak menerima saat orang lain mendapat nikmat. Padahal Allah telah mengatur nikmat seseorang.
Allah berfirman dalam surat an-Nahl ayat 114:
فَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّاشْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
Fa kulụ mimmā razaqakumullāhu ḥalālan ṭayyibaw wasykurụ ni'matallāhi ing kuntum iyyāhu ta'budụn. “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”
Banyak terjadi akhir-akhir ini karena media sosial sebagai media yang sering digunakan menjadi timbul perasaan iri. Habib Jindan menyebut dari kasus itu yang salah bukan media sosialnya melainkan orang yang berperangai buruk dalam menyikapi media sosial. Sebab, hati manusia adalah aset terpenting yang perlu dijaga.
Hati mudah terpengaruh dari sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya. Sesuatu itu masuk melalui dua pintu, yaitu mata dan telinga.
“Mukmin harus mempunyai filter di dua pintu itu agar dapat menyaring semua yang kita lihat dan dengar. Media sosial harusnya digunakan untuk kebaikan,” ujar dia. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat,” (HR Tirmidzi)
Jika seseorang ingin sembuh dari sifat iri segera bangun tengah malam untuk shalat tahajud. “Bangun tengah malam ketika tahajud, pergi ke mihrab lalu di atas sejadah kita sujud dan berdoa sampai berlinangan air mata. Minta sama Allah, ini obat paling ampuh,” ucap dia.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook