Kamis 25 Feb 2021 16:38 WIB

Vaksin untuk Pelayan Publik di Garut Masih Kurang

Belum memenuhi kebutuhan.karena target untuk pelayan publik itu 172 ribu.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) saat vaksinasi massal. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) saat vaksinasi massal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kabupaten Garut telah menerima distribusi vaksin Covid-19 yang diperuntukan kepada pelayan publik. Dalam pendistribusian pertama, Kabupaten Garut menerima sekira 3.000 vial vaksin Covid-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, kali ini satu vial vaksin dapat diperuntukan kepada 10 orang sasaran. Namun, menurut dia, kemungkinan realisasinya hanya untuk 8-9 orang. Artinya, 3.000 vial vaksin itu akan menyasar sekira 15 ribu pelayan publik, karena setiap orang mendapat jatah dua suntikan. 

Baca Juga

"Itu belum memenuhi kebutuhan. Karena target kita untuk pelayan publik itu 172 ribu. Masih jauh," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (25/2).

Kendati demikian, ia memastikan seluruh pelayan publik di Kabupaten Garut akan mendapat jatah vaksinasi. Namun, ia belum mengetahui waktu pengiriman distribusi selanjutnya. "Ini kan baru termin pertama pelayanan publik," kata dia.

Terkait pelaksanaan vaksinasi untuk pelayan publik, Leli mengatakan, pihaknya masih melakukan persiapan. Kemungkinan, vaksinasi kepada pelayan publik baru akan dilakukan pada awal Maret atau pekan depan.

Saat ini, menurut dia, pihaknya masih fokus melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut. Sebab, belum semua nakes menjalani vaksinasi. "Untuk nakes memang belum selesai, mudah-mudahan minggu ini selesai," kata dia.

Ia menyebutkan, nakes yang telah menjalani suntikan pertama vaksin sudah mencapai 90 persen. Sementara untuk suntikan kedua sudah 38 persen. Leli menambahkan, meski nanti vaksinasi kepada nakes belum sepenuhnya selesai, pelaksanaan vaksinasi kepada pelayan publik akan dilakukan secara simultan. Dinas kesehatan tak akan menunggu vaksinasi kepada nakes selesai terlebih dahulu.  "Karena kan nakes juga ada yang ditunda. Mudah-mudahan Senin bisa dimulai," kata dia.

Ihwal kejadian ikutan pascaimuniasi (KIPI), Leli mengatakan, sampai saat ini belum ada lagi nakes yang mengalaminya. Berdasarkan laporan yang diterimanya, hanya terdapat satu nakes yang mengalami KIPI hingga harus mendapatkan perawatan.  "KIPI berat tidak ada lagi. Hanya yang ringan-ringan," kata dia.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman berharap vaksinasi Covid-19 ini bisa diterima dan disambut baik oleh masyarakat seiring berjalannya waktu. Sebab, ia mengakui, masih ada masyarakat Garut yang tak mau divaksin.

“Tapi jangan kecil hati. Dulu juga terhadap vaksin-vaksin sebelum Covid kita kan biasa melakukan vaksin BCG (Bacillus Calmette–Guérin), campak itu tidak menerima semuanya masyarakat. Jadi pengalaman kita itu mereka tidak semua tetapi kenyataannya ketika kita lakukan vaksin kita lakukan edukasi ternyata bisa hampir 98 persen,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement