Rabu 24 Feb 2021 20:08 WIB

Vaksinasi Covid-19 Nasional Disarankan Prioritaskan Difabel

Para penyandang difabel diusulkan masuk prioritas vaksinasi

 Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, menyarankan para penyandang difabel diusulkan masuk prioritas vaksinasi
Foto:

Komisioner Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan dan Tim Kajian Disabilitas, Bahrul Fuad, berpendapat di masa pandemi ini kelompok perempuan penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan. 

Berdasarkan survey Komnas Perempuan, menurut Bahrul, dua dari tiga responden perempuan penyandang disabilitas menanggung beban rumah tangga lebih berat di masa pandemi ini. 

Sektor kesejahteraan, risiko terpapar Covid-19 dan mobilitas penyandang disabilitas sangat terancam di masa pandemi Covid-19 ini. 

Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Kementerian Sosial Republik Indonesia, Eva Rahmi Kasim, mengakui para penyandang disabilitas rentan terpapar Covid-19. Fakta di lapangan, jelasnya, memperlihatkan betapa sulitnya penyandang disabilitas untuk menjalankan 3M. 

Relatif banyaknya penyandang disabilitas mental yang dititipkan keluarganya di panti-panti rehabilitasi, menurut Eva, membuat pencegahan terpaparnya penyandang disabilitas di panti rehabilitasi dari Covid-19 menjadi lebih sulit. 

Diakui Eva, saat ini Kemensos sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan  agar penyandang disabilitas diprioritaskan dalam program vaksinasi Covid-19 nasional. 

Editor In Chief, Inklusi Journal of Disability Studies, Arif Maftuhin, menilai pemerintah tidak melihat pentingnya representasi penyandang disabilitas dalam kampanye vaksinasi Covid-19 secara nasional. 

Padahal, jelas Arif, bila penyandang disabilitas dijadikan contoh dalam sosialisasi vaksinasi Covid-19 nasional, bisa sekaligus membentuk opini bahwa penyandang disabilitas saja bisa divaksinasi dengan baik, apalagi warga lainnya. 

Rektor Universitas Syiah Kuala, Samsul Rizal, berpendapat di masa pandemi ini seharusnya bisa diterapkan pola dan strategi yang mengedepankan kearifan lokal agar masyarakat bisa menjalankan norma-norma baru yang adaptif terhadap kondisi yang ada saat ini. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement