REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Bekasi masih terendam banjir hingga Selasa (23/2). Tinggi banjir bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga 1,5 meter.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, dari 20 kecamatan, sebanyak 12 kecamatan sudah mulai surut.
“12 kecamatan surut, sisanya delapan kecamatan masih banjir lumayan tinggi pada Selasa pagi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, saat dihubungi Republika, Selasa (23/2).
Adapun, penyebab banjir bervariasi, paling parah ada di Kecamatan Kedungwaringin dan Pebayuran lantaran banjir masih diiringi oleh arus deras saluran irigasi maupun luapan kali.
“Penyebab banjir di Kedungwaringin dan Pebayuran karena hujan deras, jebolnya tanggul Citarum dan limpasan saluran irigasi,” terangnya.
Sedangkan di Kecamatan Cabangbungin, banjir disebabkan oleh luapan Kali Ciherang. Begitu pun di Kecamatan Sukawangi dan Sukakarya. Adapun, wilayah Tambun Utara banjir lantaran penyumbatan saluran air.
Namun, ketinggian banjir mulai 40 cm hingga 1,5 meter. Dari total 20 kecamatan yang terendam banjir, data terbaru menunjukkan setidaknya ada 31.879 jiwa manusia yang terdampak dan 7.215 rumah rusak akibat banjir.
“Upaya yang dilakukan BPBD di area yang masih tergenang di antaranya mengevakuasi warga ke tempat yang aman, memberikan himbauan dan standby personel di lapangan serta pemberian logistik,” kata Henri.