REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan dapat mendirikan 4.000an posko penanganan Covid-19. Pendirian posko ini menyesuaikan total jumlah Rukun Tetangga (RT) di Kota Malang. Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, jumlah posko penanganan Covid-19 di daerahnya masih sekitar 1.200an. "Nanti sampai 4.000an, karena saya basic-nya seluruh RT. Belum semua (jumlah posko penanganan terkini), masih seribu sekian," kata Sutiaji di Balai Kota Malang.
PPKM berbasis mikro merupakan bagian dari kebijakan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 3 Tahun 2021. Salah satu aturan ini berisi tentang pembentukan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan. Setiap desa atau kelurahan perlu membentuk satgas mulai dari tingkat RT hingga kecamatan.
Di sisi lain, Sutiaji mengaku sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Kota Malang ingin kebijakan tersebut dapat diterapkan secara terus-menerus meski Covid-19 menghilang di masa depan. Sebab, kebijakan tersebut tidak memberikan pengaruh negatif terhadap ekonomi.
"Saya dapat informasi dari Dirjen demikian. Konsep PPKM Mikro seterusnya itu sudah didengar pusat, Cuma memakainya mereka itu dua mingguan, itu untuk evaluasi. Informasinya, presiden setujui bahwa PPKM itu efektif," ucap pria berkacamata tersebut.
Selain itu, Sutiaji juga sempat mengusulkan agar kegiatan ekonomi dan sosial bisa dibuka secara perlahan. Kegiatan perkantoran misalnya diharapkan dapat lebih dilonggarkan ke depannya. Yakni, 60 persen bekerja di kantor sedangkan 40 persen di rumah.
Kegiatan di dunia usaha dan pusat perbelanjaan juga diharapkan bisa dilonggarkan kembali. "Itu nanti juga 60:40. Pada gilirannya, sampai akhir sudah 100 persen, tapi tetap pake PPKM Mikro. Saya sudah sampaikan usulan itu, tapi tidak tertulis, saya telepon Dirjen. Itu sudah dipertimbangkan," katanya.
Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 5.970 orang, Senin (22/2). Dari jumlah tersebut, 530 orang meninggal dan 5.334 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 106 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.