Senin 22 Feb 2021 20:45 WIB

Apnatel Berharap Perbankan Bantu Pengusaha Telekomunikasi

Banyak pelaku industri masih mencari cara mengembangkan usaha di tengah masa pandemi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua APNATEL Jawa Barat Boris Syaifullah
Foto: Istimewa
Ketua APNATEL Jawa Barat Boris Syaifullah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perkembangan industri di Tanah Air memasuki awal 2021, cenderung melambat. Pasalnya, banyak pelaku industri yang masih mencari cara untuk mengembangkan usahanya di tengah masa pandemi sekarang ini. 

Menurut Ketua APNATEL Jawa Barat Boris Syaifullah, beberapa faktor pun turut berpengaruh dalam terciptanya perkembangan industri ke arah yang lebih baik di masa era pandemi ini. Dia mengatakan, bahwa banyak faktor yang bisa membangkitkan dunia usaha di Tanah Air. Di antaranya adalah vaksin kesehatan dan perbankan.

Kedua faktor itu, menurut Boris, yang juga Anggota pokja percepatan ekonomi Jawa barat ini, dengan adanya vaksin ini sangat penting. Karena, akan mempermudah seseorang untuk bisa saling berinteraksi tanpa rasa takut untuk bertatap muka.  

Serta, kata dia, perbankan membantu untuk hal permodalan dalam menghadapi situasi perkenomian di mass pandemi ini. "Peran  perbankan sangat dibutuhkan saat ini. Sementara salah satu kendala penyaluran adalah jaminan collateral, ada dua jaminan fixed collateral dan cash collateral" ujar CEO BorSya Grup tersebut dalam siaran persnya, Senin (22/2).

Menurutnya, perbankan harus mau membantu para pengusaha untuk bisa bangkit kembali dalam menjalankan roda bisnisnya. Sehingga siklus perekonomian di Tanah Air bisa berjalan normal kembali.

Untuk bidang telekomunikasi pun, kata dia, pelaku usaha yang terjun di bidang tersebut sangat mengharapkan bantuan dari perbankan. Apalagi untuk membantu pemerintah menjadikan Indonesia zero blank spot pada tahun 2022 mendatang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement