Senin 22 Feb 2021 14:04 WIB

BMKG Peringatkan Potensi Banjir di 25 Wilayah Jatim

Potensi banjir bandang tersebut sebagai peringatan dini berbasis dampak.

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi banjir bandang sebagai dampak dari hujan lebat di 25 wilayah kabupaten atau kota di Jawa Timur. Kasi data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo, Senin (22/2), menjelaskan potensi banjir bandang tersebut sebagai peringatan dini berbasis dampak.

"Info tersebut memang benar sebagai peringatan dini berbasis dampak," katanya.

Ia menjelaskan ke 25 wilayah kabupaten atau kota itu di antaranya Malang, Pasuruan, Probolinggo, Sidoarjo, Kota Pasuruan, Mojokerto, Kota Batu, Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo yang berstatus siaga. Kemudian Lumajang, Kota Malang, Gresik, Kota Surabaya, Lamongan, Kota Mojokerto, Jombang, Bojonegoro, Nganjuk, Kediri, Kota Kediri, Blitar, Tulungagung, Kota Blitar statusnya waspada.

Dari data yang ada, lanjut dia, secara umum wilayah Jatim diperkirakan, berawan, hujan ringan-sedang, dan hujan lebat disertai petir. "Suhu udara berkisar antara 15 - 32 derajat celsius dengan tingkat kelembaban udara 60-100 persen. Selain itu, kecepatan angin dominan dari Barat-Barat Daya dengan kecepatan 05-40 kilometer per jam," ucapnya.

Oleh karena itu pihaknya mengeluarkan peringatan dini potensi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.

Baca juga : Tidur Kurang dari 5 Jam Sehari Picu Demensia dan Kematian

"Kami juga terus berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat supaya lebih siap, terutama terkait potensi bencana hidrometeorologi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement