REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah menyampaikan perlunya bantuan penanganan banjir yang bersifat permanen dari pemerintah pusat. Hal itu menyusul banjir cukup besar terjadi di Kota Tangerang, Banten pada Sabtu (20/2).
Bantuan dari pusat, bisa meliputi upaya normalisasi sungai-sungai besar. "Seperti normalisasi tiga sungai besar, yakni Cisadane, Cirarab, dan Angke serta dua anak Sungai Ledug dan Sabi," ujar Arief dalam keterangan resmi di Kota Tangerang, dikutip Senin (22/2).
Arief menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah mengupayakan berbagai hal terkait penanganan banjir. Di antaranya, pengosongan tandon, embung, situ, hingga pada danau dan pengoperasian enam pintu dari tujuh pintu air yang ada serta pembangunan turap di beberapa titik. Namun, Arief tetap berharap sokongan dari pemerintah pusat.
"Tetap kita usahakan yang terbaik, namun saya terus berkoordinasi dan berharap adanya campur tangan dari pemerintah pusat," terang Arief.
Arief menambahkan, saat ini sejumlah lokasi banjir di Kota Tangerang sudah mulai surut. Dia berharap ke depannya, Kota Tangerang bisa terbebas dari bencana tersebut.
"Dalam dua tahun belakangan ini curah hujan dan limpasan air dari wilayah luar Kota Tangerang menjadi penyebab banjir dengan skala besar melanda Kota Tangerang setelah kurun waktu lima tahun belakangan terbebas dari banjir. Semoga ke depannya Kota Tangerang bisa terbebas dari banjir," tutur Arief.
Hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu (20/2) telah menyebabkan banjir di sejumlah titik di wilayah Kota Tangerang, seperti di Kecamatan Cipondoh, Ciledug, Larangan, Periuk, dan Cibodas. Ketinggian air diketahui mencapai hingga dua meter. Warga yang diperkirakan mencapai ribuan mengungsi di sejumlah tempat umum seperti masjid, sekolah, dan GOR.