Sabtu 20 Feb 2021 14:15 WIB

Panglima TNI: Jadilah Perwira Pemimpin yang Peka Perubahan

Selain jago terbang, menembak, dan aerobatik, perwira mampu pembinaan teritorial.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, meminta perwira siswa sekolah penerbang (Pasis Sekbang) TNI AU untuk menguasai ilmu pengetahuan dan peka terhadap perubahan. Salah satunya ialah penguasaan pembinaan teritorial (binter). 

"Jadilah perwira pemimpin yang benar-benar menguasai ilmu pengetahuan dan peka terhadap perubahan, di samping para perwira jago terbang, menembak dan aerobatik tapi ada ilmu lain yang harus dikuasai yaitu binter," ujar Hadi dalam keterangan pers, Sabtu (20/2). 

Baca Juga

Menurut Hadi, jika itu sudah dikuasai maka nantinya ketika mereka menjadi Komandan Lanud akan dapat mengimplementasikan ilmu teritorial tersebut kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Hadi mengatakan, dia telah menyampaikan kepada Kepala Staf Angkatan Udara untuk menyiapkannya. 

"Saya sudah menyampaikan kepada KSAU untuk memberikan ilmu pembinaan teritorial kepada seluruh Pasis Sekbang TNI AU," jelas dia. 

Menurut Panglima TNI, pembinaan teritorial adalah pembinaan yang amat digunakan oleh anggota TNI. Itu karena hal tersebut sangat menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat. “Dengan pembinaan teritorial kita bisa memberdayakan, membina aspek geografis, demografis dan kondisi sosial,” ujar Hadi. 

Panglima TNI menjelaskan, dari aspek geografis, selama ini pembinaan wilayah udara dilaksanakan Babinpotdirga. Mereka melaksanakannya demi memberikan ruang untuk kegiatan operasi atau mempersiapkan mandala operasi guna kegiatan peperangan dan lainnya. 

Selanjutnya, aspek demografi adalah unsur masyarakat yang dipersiapkan sebagai alat untuk melipatgandakan kekuatan. Contohnya dalam bentuk komponen cadangan atau komponen pendukung.

Sedangkan kondisi sosial adalah dinamika di masyarakat saat damai dan aman. “Tiga aspek itu, kalau digabungkan menjadi satu maka kita akan dapatkan ruang, alat, dan kondisi (RAK) juang yang tangguh,” jelas Panglima TNI. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement