REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ribuan hektare tambak dan kolam di Kabupaten Indramayu terendam banjir. Kerugian akibat peristiwa itu mencapai puluhan miliar rupiah.
Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi, menyebutkan, luas potensi perikanan budidaya di Kabupaten Indramayu seluruhnya mencapai 23.074,94 hektare. Dari jumlah itu, lahan yang terendam mencapai 9.890,77 hektare.
"Lahan tambak dan kolam yang terendam banjir itu tersebar di 12 kecamatan,’’ ujar Edi kepada Republika, Jumat (19/2).
Adapun 12 kecamatan yang lahan tambak/kolamnya terendam banjir adalah Kecamatan Krangkeng seluas 19 hektare, Kecamatan Indramayu 35,21 hektare, Kecamatan Sindang 15 hektare, Kecamatan Pasekan 1.380 hektare, Kecamatan Cantigi 4.479 hektare dan Kecamatan Kandanghaur 133,87 hektare.
Selain itu, Kecamatan Losarang 3.816,80 hektare, Kecamatan Anjatan 0,21 hektare, Kecamatan Kroya 5 hektare, Kecamatan Kertasemaya 0,08 hektare, Kecamatan Sukagumiwang 4,03 hektare, Kecamatan Bangodua 0,12 hektare dan Kecamatan Tukdana 2,46 hektare.
Edi menyebutkan, komoditas budidaya yang terendam banjir itu berupa budidaya air payau/tambak yang meliputi udang windu, udang vaname, bandeng, nila dan rumput laut. Selain itu, budidaya kolam/budidaya air tawar berupa lele, gurame dan nila. "Umurnya bervariasi," kata Edi.
Banjir sepekan kemarin telah merendam 27 kecamatan di Kabupaten Indramayu. Selain merendam pemukiman dan sawah, banjir juga membuat budidaya ikan dan udang yang ada dalam kolam/tambak menjadi hanyut terbawa air.