Jumat 19 Feb 2021 13:58 WIB

Prinsip Anies: Pulihkan Dulu Kesehatan, Ekonomi pun Bangkit

Ekonomi Jakarta pada akhir 2020 mengalami kontraksi minus 2,14 persen akibat pandemi.

Petugas kebersihan bekerja dengan latar belakang deretan gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (18/2/2021). Gubernur DKI Jakarta menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 118 Tahun 2020 tentang Izin Pemanfaatan Ruang untuk mempercepat perizinan pembangunan gedung dan mendorong geliat sektor properti, sebagai salah satu sektor yang memiliki multiplier effects terhadap pemulihan perekonomian akibat pandemi COVID-19.
Foto:

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, Kamis (18/2) tercatat, tambahan 373 kasus baru positif Covid-19. Jumlah ini merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Rabu (17/2). Tes PCR 17 Februari 2021 dilakukan pada 11.384 spesimen dengan hasil 373 positif dan 8.734 negatif.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengakui adanya masalah pada sistem pelaporan kasus Covid-19. Sehingga, jumlah pertambahan positif Covid-19 Ibu Kota hanya 373 kasus, Kamis (18/2).

"Data 373 kasus ini bukan secara keseluruhan karena adanya masalah sistem," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, dalam keterangannya, di Jakarta, kemarin.

Dengan demikian, total kasus positif adalah sebanyak 321.111 kasus. Dari total kasus sebanyak 321.111 kasus pada Kamis ini, sebanyak 5.044 orang meninggal dunia, atau tetap 1,6 persen dari total kasus positif.

Sementara itu, penambahan pasien sembuh bertambah 2.656 orang sehingga totalnya menjadi 302.451 orang atau 94,2 persen dari total kasus positif Covid-19 saat ini. Kemudian, dari jumlah tes, DKI Jakarta masih mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau positivity rate Covid-19 selama sepekan terakhir di angka 19,8 persen.

Dwi menjelaskan, kesulitan input data terjadi karena sedang dilakukan perbaikan koneksi untuk mempercepat sistem input dari Kementerian Kesehatan RI. Untuk data perkembangan Covid-19 sendiri, lanjut Dwi, diperkirakan akan bisa masuk pada Jumat (19/2).

"Karena sedikitnya data yang masuk ini, mohon tidak diasumsikan bahwa wabah sudah benar-benar terkendali, karena besok kemungkinan akan ada akumulasi data dari yang sebelumnya tidak bisa dilakukan penarikan melalui sistem," katanya.

photo
Kulkas bebas virus selama pandemi Covid-19. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement