REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya memasang stiker sebagai penanda masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Pemasangan stiker dimaksudkan untuk mencegah penularan. Melalui penanda stiker, warga di sekitar rumah tersebut juga diajak bersama-sama saling melindungi dan mengawasi mereka yang tengah menjalani isolasi mandiri.
"Ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan melindungi keluarga isoman dan warga sekitar agar terhindar dari penularan Covid-19," kata Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto di Surabaya, Jumat (19/2).
Irvam menjelaskan, pemasangan tanda isolasi mandiri dilakukan ketika terdapat kasus konfirmasi positif dalam satu keluarga. Serta, mengharuskan anggota keluarga atau kontak erat melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan hingga hasil swab PCR keluar.
"Kalau di daerah lain mungkin menggunakan bendera dan sebagainya. Kalau di Surabaya itu kita lebih melakukan perlindungan terhadap individu yang ada di situ," ujarnya.
Harapannya, kata Irvan, warga yang ada di sekitar rumah tersebut dapat saling menjaga serta melindungi keluarga yang sedang melakukan isolasi mandiri. Selain itu pula warga di sekitar diharapkan dapat membantu memonitor dan ikut mengawasi.
"Warga di sekitar dapat ikut menjaga jangan sampai dia (keluarga yang isolasi) keluar rumah atau jangan sampai ada apa-apa dan sekaligus mungkin memberikan bantuan makanan atau apa," kata dia.
Irvan menyatakan, rencananya stiker ini akan dibagikan kepada setiap pengurus Kampung Tangguh di Surabaya. Nantinya penempelan stiker ke rumah-rumah keluarga yang melakukan isolasi mandiri dilakukan oleh warga atau pengurus kampung. "Rencananya paling lambat minggu depan (stiker) kita bagikan," ujarnya.