Kamis 18 Feb 2021 23:30 WIB

Legislator PKB Siap Bantu UMKM Mengakses Permodalan

Akses permodalan dinilai menjadi salah satu aspek yang krusial memulihkan umkm.

Diskusi Membangun UMKM Melalui Ekonomi Keumatan di Masa Pandemi
Foto: Istimewa
Diskusi Membangun UMKM Melalui Ekonomi Keumatan di Masa Pandemi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terhantam badai pandemi Covid-19 dan membutuhkan bantuan. Akses permodalan dinilai menjadi salah satu aspek yang krusial dalam rangka membantu pelaku usaha untuk bangkit dari keterpurukan.

Anggota Komisi VI DPR RI, Tommy Kurniawan, mengatakan, banyak akses permodalan dari lembaga pemerintah yang bisa membantu pelaku usaha untuk mendapatkan bantuan usaha. Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan siap membantu pelaku UMKM untuk mengaksesnya.

"Saya siap mendampingi para pelaku UMKM dalam hal pengembangan ekonomi pasar," kata Tomy dalam diskusi bertajuk 'Membangun UMKM Melalui Ekonomi Keumatan di Masa Pandemi', seperti dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (18/2).

Tommy juga mengajak masyarakat untuk belanja di UMKM dalam negeri. Dia mencontohkan, hampir satu tahun pandemi di Indonesia, tak sedikit warteg yang mengalami kebangkrutan. Contoh kecil ini mengingatkan kita semua bahwa belanja di warteg atau tetangga akan sangat berarti bagi UMKM sebagai tulang punggung ekonomi.

Di sisi pelaku usaha UMKM, kata Tommy, pembinaan juga menjadi hal yang penting. Terutama terkait adaptasi dan melatih naluri dalam menangkap peluang. "Pembinaan UMKM dalam masa pandemi ini sangatlah penting, serta peran serta masyarakat yang harus tetap menjaga protokol kesehatan," ujar dia.

Dalam diskusi yang sama, Ketua PWNU DKI Jakarta Syamsul Ma'arif mengatakan, bicara tentang ekonomi keumatan pasti bersentuhan ekonomi syariah. Namun, menurut Syamsul, hal ini masih terasa asing di kalangan pelaku usaha UMKM.

“Orang mangatakan ekonomi syariah, ibarat bus banyak tapi penumpangnya sedikit. lembaganya banyak tapi pelaku usaha sedikit karena sedikit yang mengerti," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement