REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kendaraan yang mengangkut beban dengan bobot di atas 8 ton, dilarang melalui jalur selatan ruas Wangon-Rawalo Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hal ini menyusul longsornya penyangga sisi barat jembatan Sungai Tajum yang berada di Desa Margasana Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas.
Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Banyumas, Agus Nur Hadie, menjelaskan, kendaraan berat yang berasal dari Bandung-Jakarta dialihkan melalui ke selatan melalui Cilacap di perempatan Wangon. Sedangkan yang dari Yogya, dialihkan melalui Cilacap juga melalui pertigaan Sampang.
Sedangkan untuk kendaraan berukuran besar dengan beban tak sampai 8 ton dialihkan melalui jalur Purwokerto. Seperti bus yang datang dari arah Bandung dan Jakarta, dialihkan ke utara di perempatan Wangon melalui jalur Ajibarang-Purwokerto-Sokaraja-Buntu. Sedangkan kendaraan bus dari arah Yogya, dialihkan ke utara di perempatan Buntu.
Dengan demikian, kata Agus, jalur selatan di ruas antara Wangon-Sampang, hanya bisa dilalui kendaraan kecil. ''Untuk kendaraan kecil seperti mobil pribadi dan sepeda motor, masih bisa melintas di jalur tersebut,'' ungkap Agus, Kamis (18/2).
Dia menyebutkan, konstruksi jembatan Sungai Tajum yang memiliki panjang sekitar 30 meter tersebut, saat ini memang masih cukup kokoh. Kondisi jalan juga belum mengalami ambles.
Namun berdasarkan masukan dari dinas terkait, kondisi jembatan akan membahayakan bila jembatan tetap dilalui kendaraan berat. Lokasi yang longsor berada di arah masuk jembatan dari arah barat.
"Bila kendaraan berat tetap diizinkan melintas di jembatan ini, longsor terancam makin besar, sehingga bisa mengancam pondasi di ujung barat jembatan,'' kata Agus.
Dia menyebutkan, bagian ujung jembatan yang longsor, saat ini sedang dilakukan perbaikan. Diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga pekan, sampai perbaikan itu selesai.