REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Whisnu Sakti Buana berpamitan secara langsung kepada Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan camat, setelah masa jabatannya sebagai wali Kota Surabaya berakhir pada Selasa (16/2). Artinya, Whisnu yang baru dilantik pada 11 Februari 2021 itu, hanya enam hari menjabat wali Kota Surabaya. Whisnu dilantik menggantikan Tri Rismaharini yang ditunjuk menjadi menteri Sosial.
Pada acara perpisahan yang digelar di Balai Kota Surabaya itu, Whisnu tampak menghampiri satu persatu pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang hadir. Whisnu pun menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada segenap pejabat dan ASN di lingkup Pemkot Surabaya. Menurutnya, selama 6 tahun mengabdi di Pemkot Surabaya, kinerja seluruh jajarannya sangat luar biasa.
"Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran OPD, ASN, dan non ASN di Pemkot Surabaya yang telah bekerja luar biasa untuk Surabaya. Saya izin pamit, mohon maaf juga bila selama ini saya ada yang salah. Karena apapun manusia hidup pasti ada salah dan dosa," kata Whisnu.
Whisnu berpesan kepada seluruh jajaran di lingkup Pemkot Surabaya agar terus bekerja mengabdikan diri untuk warga Kota Pahlawan. "Saya ingin tetap berpesan kepada semua OPD agar nanti ke depan mereka terus bekerja dengan niatan mengabdikan diri untuk rakyat Surabaya," ujarnya.
Selama mengabdi di Pemkot Surabaya, Whisnu mengaku, jajarannya telah bekerja sangat maksimal dan luar biasa. Hal ini pun terbukti dalam implementasi penanganan Covid-19 dan vaksinasi di Kota Pahlawan yang juga dirasanya luar biasa.
"Tadi pagi saya sampai dapat penghargaan juga dari Pak Menko PMK yang diserahkan tadi atas inisiatif kita untuk menggelar donor plasma konvalesen di Kota Surabaya dan hari ini tertinggi di Indonesia," kata dia.
Selama 6 tahun mengabdi di Pemkot Surabaya, Whisnu mengaku memiliki kesan tersendiri. Ia menilai, Surabaya telah bertransformasi menjadi kota metropolitan yang berkembang pesat dan mampu sejajar dengan kota-kota besar di seluruh dunia.
"Saya melihat Surabaya memang betul-betul berpacu, berlari untuk mengejar tujuan yang luar biasa untuk rakyat Surabaya. Makanya tidak lagi bicara tingkat regional atau nasional, kita berbicara di tingkat internasional," kata Whisnu.
Meski sudah tak lagi bekerja di lingkup Pemkot Surabaya, Whisnu memastikan bakal terus mengabdikan diri untuk warga Kota Pahlawan. Terlebih, selama 6 tahun mengabdi, cukup banyak kesan dan arti pelajaran hidup yang telah dia dapatkan.
"Artinya pengabdian ini tak akan berakhir hanya karena jabatan. Saya akan terus mengabdi buat rakyat Surabaya, di manapun saya dan apapun posisi saya. Artinya memang hidup ini sudah dari awal saya niatkan untuk sebuah pengabdian untuk manusia, untuk warga Surabaya dan rakyat Indonesia," ujarnya.