Selasa 16 Feb 2021 18:13 WIB

Putus Mata Rantai Covid, Warga Depok Diminta Terapkan PHBS

Jumlah total pasien positif Covid-19 di Kota Depok telah mencapai 32.278 orang.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas mengecek spesimen tes usap PCR di Labkesda Kota Depok, Jawa Barat. Ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika
Petugas mengecek spesimen tes usap PCR di Labkesda Kota Depok, Jawa Barat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dalam upaya memutus mata rantai Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan 3M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, serta menjaga jarak saat di luar rumah) dalam upaya memutus mata rantai Covid-19.

''Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menjaga pola makan, berolahraga dan istirahat yang cukup,'' ujar Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok, Dadang Wihana dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/2).

Dadang mengatakan laporan per Selasa (16/2) menunjukkan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, bertambah 302 orang. Sehingga, jumlah total pasien positif Covid-19 di 'Kota Belimbing' ini telah mencapai 32.278 orang. 

Penambahan juga terjadi pada kasus pasien positif yang sembuh. Berdasarkan data, jumlah pasien positif sembuh di Depok bertambah sebanyak 187 orang. Total pasien yang sembuh menjadi 27.285 orang atau mencapai 85,46 persen.

Untuk kasus konfirmasi aktif, totalnya sebanyak 4.203 orang. Lalu kasus suspek aktif sebanyak 650 orang, serta kasus kontak erat aktif sebanyak 1.852 orang.

"Pada data tersebut, juga terjadi penambahan kasus pasien yang meninggal dunia sebanyak empat orang,'' ujar Dadang. ''Dengan demikian, jumlahnya menjadi 670 orang meninggal dunia.''

Kemudian, lanjut Dadang, terdapat juga pasien probabel aktif sebanyak 39 orang atau 19,02 persen yang merupakan kasus suspek dengan ISPA berat, gagal napas atau meninggal dunia dengan gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement