Selasa 16 Feb 2021 16:40 WIB

Kendalikan DBD, Sleman Mulai Gunakan Wolbachia

Wolbachia terbukti mampu menurunkan sampai 77 persen kasus DBD.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Bupati Sleman, Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman meluncurkan program baru pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD). Menggandeng Yayasan Tahija dan World Mosquito Program, Pemkab Sleman luncurkan Wolbachia Nyamuk Aman Cegah DBD Sleman atau 'Si Wolly Nyaman'.

Peluncuran program tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sleman Sri Purnomo yang ditandai dengan penyerahan bibit nyamuk yang telah diberikan bakteri Wolbachia. Penyerahan bibit itu diterima Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo.

Joko mengatakan, peluncuran program tersebut merupakan salah satu usaha yang dilakukan dalam mengendalikan jumlah DBD di Sleman. Ini menambah upaya-upaya yang sudah dilakukan seperti membentuk kelompok kerja operasional (pokjanal).

Terkait kasus DBD di Sleman, Joko mengungkapkan, ada kenaikan jumlah kasus DBD pada 2020. Terdapat sebanyak 810 kasus yang ditemukan di Sleman sepanjang 2020, mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan pada 2019 yaitu sejumlah 728.

"Karenanya, penerapan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia sangat dibutuhkan. Sebab, secara ilmiah penerapan program tersebut telah menunjukkan hasil yang baik dalam percobaanya," kata Joko di Sleman Smart Room, Selasa (16/2).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement