Senin 15 Feb 2021 20:08 WIB

Tindakan GAR ITB Dinilai Bertendensi Fobia Tokoh Islam

PCMI Turki menilai GAR-ITB menggunakan kalimat yang tendensius dan bias terkait Din.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Din Syamsuddin. Ilustrasi
Foto:

Pertama GAR menganggap kalau kritik terhadap rezim, tindakan, dan perkataan yang berseberangan dengan pilihan rezim seolah tindakan yang patut dilaporkan. Kedua, memojokkan Prof. Din Syamsudin sebagai pihak yang melakukan "perlawanan terhadap pemerintah yang syah".

Seakan mereka mau menggiring ketokohan Din sebagai orang yang memiliki tindakan yang sama dengan kegiatan melawan pemerintah yang sah lainnya.

Seperti, pemberontakan bersenjata serta tindakan ketidaksetiaan pada negara dan konstitusi yang sah lainnya. Dan suka tidak suka masyarakat sulit untuk tidak memahami dengan cara seperti itu.

"Kritikan GAR-ITB adalah wujud ketidakpahaman terhadap situasi dan kondisi keummatan dan kebangsaan, serta bagian darı kurang informasi yang dialami oleh kelompok sekelas alumni ITB yang harusnya lebih update informasi," kata dia.

Di samping itu tindakan tersebut menurutnya juga merendahkan anak bangsa sendiri dan memberikan kesan aneh di mata internasional.

Sebab, Din sudah dianggap tokoh Islam moderat di dunia internasional, aktif di forum-forum perdamaian dunia, dan pembicara di forum al Azhar. Sedangkan dalam negeri tertuduh sebagai tokoh Islam yang melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang sah.

"Meskipun tidak tertuang secara tersurat dalam tuntutan GAR-ITB tetapi nampaknya GAR-ITB cenderung menggiring Din sebagai tokoh yang radikal dan sejenisnya yang semakna dengan kata "perlawanan terhadap pemerintah yang syah"," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement