REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menanggapi daftar prioritas pemberian vaksin berdasarkan kelompok umur dan profesi tahap dua yang dibuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurutnya, kelompok komorbid harus dimasukkan ke dalam prioritas pemberian vaksin tersebut.
"Ya dari daftar tersebut, kelompok komorbid belum dimasukkan ya. Mungkin karena keterbatasan vaksin. Tapi komorbid ini harus dimasukkan. Indonesia memang masih pada khasnya, masih belum fokus dengan kesehatan. Artinya masih memikirkan untuk mengutamakan ekonomi pulih," katanya saat dihubungi Republika, Senin (15/2).
Kemudian, ia melanjutkan jika komorbid dimasukkan dalam daftar tersebut bisa menekan angka kematian. Menurutnya, daftar pemberian vaksin sekarang yaitu ada parawisata, atlet, dan pelayanan publik cenderung ke arah menyelamatkan ekonomi bukan kesehatan.
"Jadi, ini pemerintah masih belum bisa memilih antara ekonomi dan kesehatan ya. Sehingga kelompok yang diberikan vaksin pun tidak lengkap komorbid dan lansia harus dimasukkan juga kalau bisa bareng itu dengan kelompok pariwisata dan sebagainya," kata dia.