Senin 15 Feb 2021 12:21 WIB

Tiga Hari Berkantor di Bali, Ini Kata Sandiaga

Sand melihat masyarakat Bali sudah siap menjalankan protokol kesehatan 3M.

Rep: Dedy Darmawan/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengamati rencana pengembangan Bali Maritime Tourism Hub saat meninjau kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Sabtu (13/2/2021). Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno meninjau progres pengembangan Bali Maritime Tourism Hub di kawasan Pelabuhan Benoa yang diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata, membuka lapangan kerja serta memberi ruang produk UMKM dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengamati rencana pengembangan Bali Maritime Tourism Hub saat meninjau kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Sabtu (13/2/2021). Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno meninjau progres pengembangan Bali Maritime Tourism Hub di kawasan Pelabuhan Benoa yang diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata, membuka lapangan kerja serta memberi ruang produk UMKM dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mencatat tiga hal khusus selama tiga hari berkantor dan bertemu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali sejak Kamis (10/2) hingga Sabtu (12/2) akhir pekan lalu.

Pertama adalah keinginan dan kesiapan masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali untuk segera dibukanya perbatasan dalam satu mekanisme travel bubble. Termasuk aspirasi dari Pelindo III yang menginginkan pintu masuk wisman melalui laut juga bisa dibuka nantinya.

"Masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali memberikan sinyal kesiapan untuk Bali kembali segera dibuka dengan satu mekanisme free covid corridors," kata Sandiaga, dalam Siaran Pers Kemenparekraf, Ahad (14/2).

Sandiaga mengatakan, akan menyampaikan aspirasi itu ke pihak terkait seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kesehatan, dan lainnya untuk mematangkan perencanaan.

Sebelumnya, Sandiaga mengatakan, travel bubble nantinya akan mengusung konsep free covid corridors atau koridor bebas Covid-19. Sebagai persiapan, Sandiaga meminta pelaku usaha pariwisata disiplin menerapkan protokol clean, healthy, safety, and environtment sustainability atau CHSE.

Kedua adalah harapan dari masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif Bali untuk mendapatkan prioritas vaksinasi. "Termasuk juga beberapa program stimulus seperti softloan, program padat karya, dana hibah pariwisata, program BISA, serta sertifikasi CHSE," kata Sandiaga.

Terakhir, ia melihat masyarakat Bali sudah siap menjalankan protokol kesehatan 3M atau mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak serta 3T yakni testing, tracing, and treatment.

"Insya Allah kita akan mewujudkan ini, segera, saya berkomitmen karena kita ingin sama-sama segera keluar dari pandemi dan himpitan ekonomi," kata Sandiaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement