REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) sebagaimana disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini, mengungkapkan tengah memikirkan bagaimana bisa menyediakan sembako murah bagi warga di Indonesia Timur. Karena jika sembako bisa murah atau sama dengan harga di provinsi lain maka ada uang lebih yang bisa digunakan masyarakat untuk hal yang lain sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan.
"Saat ini kita di Kemensos tengah memikirkan bagaimana saudara kita di Indonesia bisa mendapatkan sembako murah. Saya sudah komunikasi dengan tokoh masyrakat disana seperti pastor atau lainnya. Nah, ternyata ada aplikasi yang seperti ini. Karenanya saya ingin mereka ikut terlibat dalam program ini," katanya dalam keterangan pers Kemensos, Ahad (14/2).
Mensos ingin agar keinginannya tersebut bisa direspons cepat oleh Aplikasi Super. Sehingga nanti bisa segera disinergikan dengan jaringan kementerian sosial yang ada di Indonesia Timur.
Hal ini disampaikan, karena kondisi geografis dan tantangan alam membuat penyaluran bantuan sembako ke wilayah timur Indonesia tidak mudah dilakukan. "Nanti jika sudah siap saya undang ke Jakarta untuk paparan. Dan nanti saya akan bantu link di wilayah terkait agar lebih mudah penyalurannya," ujar Risma.
Keinginan Mensos disambut dengan antusias oleh beberapa pihak swasta, seperti perusahaan Aplikasi Super di Surabaya. Head of Business Development Aplikasi Super Angelina Wu mengaku senang dengan tantangan tersebut. Pihaknya akan segera merumuskan tata kelola distribusi sembako untuk wilayah Indonesia Timur.
"Kami merasa terhormat dengan tawaran dari Bu Risma. Tentu ini akan kami tindak lanjuti untuk nantinya bisa membantu Kementerian Sosial menyediakan sembako murah di Indonesia Timur," kata Angelina.
Sementara itu terkait donasi yang diberikan hari ini, Risma menegaskan akan disalurkan ke daerah -daerah yang berat dalam menangani Covid-19 karena juga harus menanggung kondisi bencana alam. "Nantinya bantuan ini yang berupa masker dan hand sanitizer akan kita salurkan di daerah yang berat. Karena selain covid juga ada bencananya," Risma.