REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Sejumlah kawasan pemukiman warga di wilayah Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, masih terendam banjir. Padahal dalam dua hari terakhir intensitas hujan mulai menurun.
Genangan banjir tersebut masih dikhawatirkan masih berpotensi terjadi. Terutama jika hujan masih turun di kawasan hulu Sungai Seruni atau sungai yang meluap akibat tingginya debit air hujan dalam sepekan terakhir.
Kepala Desa Sayung, Munawir, yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (12/2), mengatakan genagan air banjir di sejumlah lingkungan di wilayah Desa Sayung terpantau sudah mulai surut. Beberapa hari sebelumnya genangan mencapai ketinggian 40 hingga 100 centimeter.
Hanya saja, jelasnya, sampai kapan genangan air betul-betul surut dari pemukiman warga masih belum bisa dipastikan. Karena cuaca sampai dengan hari ini kecenderungannya masih mendung dan sangat berpotensi turun hujan.
Terutama jika kondisi hujan lebat terjadi di kawasan hulu Sungai Seruni. Sebab wilayah Desa Sayung memang didominasi oleh kawasan cekungan. “Jika hujan di wilayah hulu hujan, sudah pasti genangan air masih berpotensi terjadi dan itu yang dikhawatirkan oleh warga kami,” tambahnya.
Munawir juga menyampaikan, sampai dengan hari ini, genangan banjir juga tidak hanya terjadi di wilayah desanya. Genangan juga terjadi di sejumlah wilayah desa lain yang berada di Kecamatan Sayung.
Seperti Desa Desa Prampelan, Tambakroto, Purwosari, Kalisari, Bulusari serta Desa Loireng. Banjir telah menggenangi ribuan rumah warga akibat meluapnya Sungai Seruni yang mengalir di wilayah Kecamatan Sayung.
“Banjir yang terjadi memang dipicu oleh curah hujan yang tinggi serta jebolnya sejumlah titik tanggul akibat debit air sungai yang meningkat luar biasa hingga akhirnya menggenangi kawasan pemukiman warga,” tambahnya.
BPBD Kabupaten Demak telah merilis, di wilayah Kecamatan Sayung, sebanyak 31,099 jiwa dari 9.157 kepala keluarga (KK) telah terdampak banjir yang menggenangi sedikitnya delapan wilayah desa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Nugroho, menyampaikan, banjir di Kabupaten Demak tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Sayung saja, namun juga beberapa kecamatan lain. Seperti Kecamatan Karanganyar, Karangtengah dan juga Kecamatan Guntur. Data sampai dengan Kamis (11/2), total ada 35.984 jiwa atau 10.838 KK yang terdampak.
Banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan hingga menyebabkan sejumlah sungai yang mengalir di wilayah kecamatan tersebut meluap. Selain menggenangi pemukiman warga, luapan air sungai juga menggenangi lahan persawahan maupun lahan tambak. “Total ada 215 hektare lahan pertanian (sawah) serta 350 hektare tambak warga yang terdampak genangan banjir,” jelasnya.
Terkait dengan langkah-langkah penanganan darurat banjir di Kabupaten Demak tersebut, lanjut Agus telah diupayakan, baik oleh BPBD Kabupaten Demak, BPBD Provinsi Jawa Tengah maupun juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dukungan yang telah diberikan kepada BPBD Kabupaten Demak tidak hanya peralatan, namun juga dukungan logistik penanganan kebencanaan. Seperti bantuan lauk pauk mencapai 1.416 paket dan makanan siap saji 1.416 paket.
“Termasuk di antaranya bantuan paket perlengkapan bayi sebanyak 472 paket, sejumlah perlengkapan keluarga sebanyak 200 paket serta bantuan masker tercatat sebanyak 17.700 lembar,” jelasnya.