Kamis 11 Feb 2021 22:35 WIB

Satgas Covid Kota Bandung Tingkatkan Patroli di Libur Imlek

Pengawasan dan pengendalian terkait Covid-19 ditingkatkan selama libur Imlek.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anggota kepolisian dengan mengenakan hazmat. Ilustrasi
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Anggota kepolisian dengan mengenakan hazmat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung akan meningkatkan patroli saat libur Imlek, Jumat (12/2) hingga akhir pekan. Pengawasan serta pengendalian akan turut ditingkatkan memantau pergerakan dan mobilitas masyarakat dan wisatawan.

"Patroli lebih banyak, pengawasan dan pengendalian ditingkatkan," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Kamis (11/2). Ia menuturkan, pihaknya juga melarang aparatur sipil negara (ASN) untuk bepergian ke luar kota saat libur Imlek.

"Kita mengikuti apa imbauan oleh dari Mendagri, kita menyesuaikan kecuali kepentingan urgen. Tadi ada yang mengajukan (izin) pernikahan keluarga, saya izinkan, kalau tidak urgen di sini aja," ungkapnya.

Selanjutnya, objek wisata di Kota Bandung harus menerapkan protokol kesehatan secara maksimal. Terlebih di masing-masing objek wisata harus memiliki tim satgas penanganan Covid-19.

"Jangan iya di mulut tapi maksimal penerapan lakukan pengetatan melalui satgas di objek wisata," katanya.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melansir hingga Kamis (11/2) sore, jumlah kasus kumulatif mencapai 10.485. Terdiri dari 955 kasus aktif, 9.275 kasus pasien sembuh dan 215 kasus meninggal dunia.

10 kecamatan penyumbang kasus Covid-19 tertinggi yaitu Kecamatan Coblong 72 kasus, Rancasari 69 kasus, Lengkong 63 kasus, Arcamanik 56 kasus, Ujung Berung 52 kasus. Antapani 52 kasus. Mandalanjati 46 kasus, Regol 44, Sukasari 42 dan Andir 42 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement