Kamis 11 Feb 2021 07:57 WIB

Mahasiswa Nusa Mandiri Ciptakan Alat Otomatis Hand Sanitizer

Alat itu juga bisa mengukur suhu secara mandiri.

Mahasiswa STMIK Nusa Mandiri menggagas alat otomatis hand sanitizer dan ukur suhu mandiri.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Mahasiswa STMIK Nusa Mandiri menggagas alat otomatis hand sanitizer dan ukur suhu mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan di kantor atau bekerja, berpotensi menimbulkan klaster Covid-19 baru. 

Terkait hal tersebut, tiga mahasiswa program studi  (Prodi)   Teknik Informatika (TI) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri menggagas alat otomatis hand sanitizer dan ukur suhu mandiri. Alat ini juga sudah diimplementasikan di sebuah perusahaan.

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Ahmed Rizky, Rifky Nur Arifin dan Achmad Furqon. Mereka tergabung dalam kelompok penyusunan skripsi yang dibimbing oleh Ahmad Fauzi dan Susy Rosida sebagai dosen pembimbing.

Menurut Ahmed, ketua kelompok, alat ini tercipta untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19  yang hingga saat ini masih saja bertambah. Salah satunya di  klaster kantor atau perusahaan.

“Tujuan awalnya, karena dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19 yang masih saja merebak. Hal tersebut menjadi dasar landasan kami menciptakan alat otomatis hand sanitizer dan ukur suhu mandiri menggunakan Mikro Controller Arduino berbasis IoT,”  ujarnya melalui rilis,  Selasa (9/2).

photo
Alat hasil rancangan mahasiswa STMIK Nusa Mandiri bisa langsung menunjukkan hasil scan tubuh. (Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri)

Ahmed melanjutkan, alat tersebut  untuk mengurangi adanya kontak fisik antara manusia dengan manusia saat melakukan pengecekan suhu dan penggunaan hand sanitizer sesuai protokol kesehatan di lingkungan kantor tempatnya bekerja.

“Alat ini dapat melakukan pengecekan suhu tubuh dan penggunaan hand sanitizer secara otomatis. Alat ini terhubung dengan aplikasi Blynk yakni salah satu media IoT Arduino yang tersedia di Android,” jelasnya.

Ia menambahkan, Aplikasi Blynk ini digunakan untuk menunjukkan hasil scan suhu tubuh. Memudahkan security di sebuah kantor cukup dengan melihat smartphonenya untuk memonitor suhu tubuh karyawan.

“Jika ada karyawan dengan suhu tubuh lebih dari 37 derajat, alat tersebut akan mengeluarkan suara buzzer dan akan memunculkan notifikasi di smartphone dengan tulisan ‘Suhu tubuh tinggi!’,” katanya.

Saat ini , Ahmed dan tim  sedang berusaha mengembangkan alat ini untuk dapat digunakan di perusahaan-perusahaan lain.

“Kami berharap ke  depannya, alat ini dapat berkembang sehingga lebih canggih dan bermanfaat untuk orang banyak, bahkan bukan hanya digunakan di perusahaan di tempat saya bekerja, tetapi juga untuk perusahaan atau yang lainnya,” tandasnya.

Ahmad Fauzi, selaku dosen pembimbing di kampus Nusa Mandiri, mengaku bersedia terus membuka pikiran dan ikut berinovasi dalam mengembangkan alat yang dapat digunakan untuk membantu security di sebuah kantor agar tidak melakukan kontak langsung kepada karyawan, saat ingin melakukan cek suhu tubuh kepada karyawan.

“Saya berharap alat ini dapat digunakan secara individu atau perkantoran guna membantu dalam memutus rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya.

Kepala Program Studi Teknik Informatika (Kaprodi TI), Anton, mengatakan meski di tengah kondisi pandemi saat ini, kreativitas mahasiswa STMIK Nusa Mandiri khususnya Prodi TI semakin tertantang untuk menciptakan produk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Dengan inovasi ini, kami berharap dapat membantu perusahaan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja dan secara nasional juga ikut membantu pemerintah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. Inovasi ini semoga bisa menjadi motivasi untuk rekan-rekan mahasiswa lainnya dalam membuat atau merancang inovasi berikutnya yang dapat dimanfaatkan masyarakat,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement