REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menganalisa dampak isu kudeta partai Demokrat yang muncul pada awal bulan ini. Dia mengamati, justru ada pihak-pihak yang diuntungkan atas fenomena politik tersebut.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya mengungkap terdapat pihak yang tengah mengancam Partai Demokrat. Menurut AHY, pihak tersebut adalah gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko langsung bereaksi atas tuduhan AHY. Moeldoko membantah terlibat upaya kudeta walau mengakui pertemuan dengan kader Demokrat.
Untuk sementara ini, kata Karyono, keuntungan politik dari polemik pemberitaan tentang isu pengambilalihan kepemimpinan partai Demokrat dapat diperkirakan ada keuntungan dari aspek popularitas bagi Moeldoko dan AHY serta Demokrat. "Setidaknya, nama Moeldoko, AHY, dan Partai Demokrat semakin dikenal luas masyarakat," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Republika pada Rabu (10/2).
Karyono menyebut, Moeldoko yang belum sepopuler AHY, bisa mendapat manfaat secara politik (political benefits). Minimal, nama Moeldoko semakin dikenal oleh publik.