Rabu 10 Feb 2021 18:17 WIB

Belasan Hektare Lahan Pertanian Gagal Panen di Cianjur

Lahan pertanian di Desa Rawabelut, Cianjur, gagal panen karena pergerakan tanah.

Lahan pertanian di Desa Rawabelut, Cianjur, gagal panen karena pergerakan tanah (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Lahan pertanian di Desa Rawabelut, Cianjur, gagal panen karena pergerakan tanah (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Belasan hektar lahan pertanian yang sudah ditanami padi di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, mengalami gagal panen. Pasalnya, sebagian besar area pesawahan di wilayah tersebut mengalami pergerakan tanah, sehingga puluhan petani merugi hingga ratusan juta rupiah.

Kepala Desa Rawabelut, Sarip Hidayat saat dihubungi, Rabu (10/2), mengatakan, pergerakan tanah yang terjadi tahun ini, menyebabkan 13 hektar sawah yangbaru ditanami padi mengalami gagal panen. Sebab, kedalaman tanah yang amblas terus bertambah, tercatat hingga saat ini kedalaman pergerakan tanah mencapai tiga meter melanda perkampungan dan pesawahan.

Baca Juga

"Kurang lebih 13 hektar, sebagian besar sudah ditanami sejak dua bulan yang lalu, sehingga dapat dipastikan seluruh lahan pertanian mengalami gagal panen karena pergerakan tanah. Setiap panen, lahan seluas itu, dapat menghasilkan belasan ton padi, sehingga kerugian petani mencapai ratusan juta," katanya.

Lahan pertanian di wilayah tersebut terus berkurang karena tahun 2017, pergerakan tanah yang terjadi menyebabkan 8 hektar sawahmilik petani yang sebagian besar milik warga Kampung Cipari, amblas dengan kedalaman beragam. Kini, tidak dapat lagi digarap dan tahun ini 13 hektar area persawahan mengalami hal yang sama dan terancam tidak dapat lagi digarap.

"Tahun sebelumnya sudah belasan hektar area pesawahan yang beralih fungsi menjadi kebun karena retakan yang terjadi cukup dalam. Sebagian besar lahan pertanian di kampung kami, mengandalkan air tadah hujan, sehingga sulit untuk beralih dari menanam padi ke palawija," katanya.

Sementara Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, telah menugaskan kepala dinas pertanian, untuk meninjau langsung ke lokasi. Pihaknya segera memberikan bantuan untuk petani yang terdampak pergerakan tanah, berbagai upaya akan dilakukan pihaknya bersama dinas terkait agar pergerakan tanah tidak meluas.

"Kami akan meninjau langsung, apa saja yang dibutuhkan petani agar tetap dapat menggarap lahan pertanian. Namun saat ini tim dari dinas pertanian dan dinas terkait lainnya, tengah mendata apa saja yang dibutuhkan saat ini, termasuk mencari solusi agar pergerakan tanah tidak meluas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement