REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kota Bekasi, Jawa Barat kedatangan laboratorium Biomolekuler dari RS Bhakti Kartini yang ditempatkan di Islamic Center, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.
Laboratorium yang berstandar biosafety lab level dua plus (BSL 2+) WHO ini disebut merupakan yang pertama di Jawa Barat. Adapun, setiap satu alat PCR di Lab ini mampu memeriksa per sampel maksimal 6 jam dengan jumlah alat dua mesin.
Sehingga, apabila dioperasikan secara penuh selama 24 jam, bisa dilakukan tiga sesi pemeriksaan. Laboratorium Biomolekuler BSL 2+ prinsipnya antisipasi terhadap kejadian luar biasa.
Pemilik RS Bhakti Kartini, Muhammad Ikhsan Nurdjamil, mengatakan, RS Bhakti Kartini saat ini memiliki sumber daya manusia (SDM) dan dua alat polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi Covid-19.
BSL 2+ nantinya bukan hanya untuk pemeriksaan virus seperti Covid-19 saja, tapi juga bisa berkembang untuk pemeriksaan biomolekuler yang lain. "Misalnya penanda tumor, kanker, meningitis, MERS, HIV, Hepatitis, TBC dan lain-lain," kata Ikhsan.
Ikhsan berharap, dengan adanya kerja sama ini, ke depannya laboratorium ini bisa menjadi pusat biomolekuler yang akan mendukung pemeriksaan biomolekuler diagnostik, serta riset-riset lainnya di bidang biomolekuler.
"Semoga laboratorium ini bisa menjadi tempat pengembangan kapasitas SDM di Bekasi," kata Ikhsan.
Dia pun berharap dengan beroperasinya alat ini, maka terjadi percepatan tracing atau penelusuran dari penyebaran Covid-19 di provinsi Jawa Barat khususnya Kota Bekasi.