Rabu 10 Feb 2021 02:50 WIB

Sandiaga: Genose Bisa Jadi Game Changer di Pariwisata

Sandi mengatakan bakal mendorong destinasi-destinasi wisata mengadopsi Genose.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (kanan). Ilustrasi
Foto:

Ia menyebutkan Provinsi Bali nantinya akan coba diprioritaskan karena merupakan daerah yang sektor pariwisata dan ekonomi kreatifnya sangat terdampak akibat pandemi.

"Bali kemarin pertumbuhan ekonominya minus 9 persen. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Ini kontraksi terdalam untuk Provinsi Bali. Kemudian yang kedua Kepri dan juga Jakarta. Destinasi wisata di Jakarta akan saya dorong untuk bisa menggunakan produk ini," kata Sandiaga.

Namun untuk tahap awal, Menparekraf mengatakan, Genose C19 akan ditempatkan di kantor Kemenparekraf/Baparekraf dan bertahap di Perguruan Tinggi Nasional Pariwisata (PTNP) di bawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf dan juga Badan Otorita Pariwisata.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro di kesempatan yang sama mengatakan, kehadiran Genose C19 sudah melalui prosedur yang panjang. Penelitian sudah dimulai sejak 10 tahun lalu yang awalnya ditujukan untuk deteksi penyakit pernapasan seperti Tuberculosis. Namun ketika terjadi pandemi, penelitian kemudian dialihkan untuk mendeteksi Covid-19.

Ia pun mengucapkan terima kasih karena Kemenparekraf/Baparekraf mempercayakan Genose C19 sebagai bagian dari upaya untuk merevitalisasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Data yang berasal dari Genose akan langsung terintegrasi di data sentral sehingga akan memperkaya basis data dari penggunaan Genose. Data ini akan digunakan untuk terus meningkatkan kualitas alat, meski dari uji validasi yang sudah dilakukan di sekitar 10 rumah sakit di Pulau Jawa dengan sekitar 2.000 sampel sudah terlihat bahwa baik sensitivitas maupun spesifitasnya sudah tinggi, sudah di atas 90 persen," Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro.

Kendati demikian ia mengingatkan penerapan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan baik.

"Saya percaya bahwa sektor ekonomi yang multiplier effect-nya paling besar itu adalah pariwisata, karena banyak sekali sektor yang kemudian mendapatkan manfaat dari adanya kegiatan pariwisata baik dalam negeri maupun wisatawan dari luar negeri," ujar Bambang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement