Selasa 09 Feb 2021 18:37 WIB

Isu Intoleran Marak, Milenial Gelar Rembuk Nasional

Permasalahan intoleransi muncul atas dasar ketidakadilan di berbagai sektor.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) menggelar acara Rembuk Nasional Pemuda Toleran Indonesia.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB INSPIRA) menggelar acara Rembuk Nasional Pemuda Toleran Indonesia. Acara ini sebagai ikhtiar anak bangsa dalam merawat kebhinekaan di tengah maraknya isu intoleran di Indonesia, akhir pekan ini. 

Acara dibuka oleh Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim ini diikuti oleh milenial atau puluhan pemuda dari berbagai daerah dan berbagai tingkat mulai dari unsur Mahasiswa sampai Kepemudaan se-Indonesia yang berlangsung di Rosomulyo Villa & Camp, Sentul, Kabupaten Bogor. 

Ketua Umum PB INSPIRA, Rizqi Fathul Hakim menuturkan, bahwa kegiatan ini di selenggarakan berdasarkan kajian PB INSPIRA dalam merespon isu kebangsaan mulai dari yang fundamental. Kata dia, berbicara toleransi dan persatuan ialah sebuah pondasi bangsa dalam mencapai suatu tujuan, Indonesia optimis untuk menjadi negara emas di tahun 2045. 

Hal itu dapat terwujud kalau kebhinekaan, persatuan dan rasa toleransi antar anak bangsa kita rajut dan kita rawat. "Ini ikhtiar kami sebagai anak muda saat ini yang akan memimpin estafet kepemimpinan pada tahun yang akan datang," ujar Rizqi dalam siaran persnya, Selasa (9/2).

Menurut Rizqi, pada tahun 2020 hingga sekarang, semua sedang menghadapi dua ujian berat. Yakni, di mulai dari persoalan Pandemi Covid-19, hingga isu-isu yang memantik perseteruan sesama anak bangsa. 

Persoalan Covid-19, kata dia, secara nyata memukul jatuh ekonomi bangsa. Sedangkan persoalan Intoleransi secara perlahan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement