REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, membuka delapan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makan dan minum warga korban bencana banjir. Jumlah dapur umum juga diperkirakan akan bertambah.
"Sampai sekarang sudah ada delapan dapur umum, kemungkinan bisa bertambah, sedang kita petakan," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bekasi Endin Samsudin di Cikarang, Selasa (9/2).
Delapan dapur umum itu didirikan di area Kantor Camat Babelan, Desa Karangsari Kecamatan Cikarang Timur, Desa Tanjungsari Kecamatan Cikarang Utara, serta Desa Pasir Ranji Kecamatan Cikarang Pusat. Kemudian di Desa Bantarsari Kecamatan Pebayuran, Desa Bojongsari Kecamatan Kedungwaringin, Desa Tamansari Kecamatan Setu, dan Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong.
"Kemarin Pak Bupati dan unsur Forkopimda juga sudah meninjau sejumlah titik banjir untuk menangani musibah banjir sekaligus memberikan bantuan kepada para warga terdampak banjir," ucapnya.
Dia mengatakan, kedelapan dapur umum itu dikelola oleh para relawan Taruna siaga bencana (Tagana). Sebagian besar dapur umum itu menyiapkan 500-700 porsi makanan setiap harinya.
"Menyesuaikan dengan jumlah warga yang terdampak bencana. Rata-rata 500 hingga 700 porsi tapi ada juga yang hanya 150 sampai 300 porsi," katanya.
Makanan siap saji itu tidak hanya dibagikan kepada korban banjir yang tinggal di posko pengungsian melainkan juga diantarkan ke rumah warga yang memilih bertahan di kediaman masing-masing. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat setidaknya 12 kecamatan di wilayahnya terendam banjir setinggi 30-150 sentimeter.
12 Kecamatan itu antara lain Kecamatan Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong. Hingga kini, petugas gabungan masih melakukan penanganan terhadap korban serta mereka yang terpaksa mengungsi lantaran kediamannya terkena banjir.