Selasa 09 Feb 2021 14:27 WIB

Menuai Manfaat BPJS Kesehatan

Untuk penebusan obat-obatan pun cukup dengan membawa kartu BPJS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
BPJS Kesehatan
Foto: BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbaikan berkelanjutan pelayanan BPJS Kesehatan telah dirasakan peserta berbagai kelas. Salah satunya adalah Eni Winarti (31 tahun) yang sempat mengurus ayahnya yang sakit menggunakan BPJS Kesehatan.

Eni mengatakan sang ayah tidak mengalami masalah berarti ketika harus dirujuk dari rumah sakit di Jambi ke Jakarta untuk pengobatan rujukan. Fasilitas kesehatan pertama dan RS di Jambi memberi keleluasaan untuk memilih RS yang dibutuhkan, termasuk di luar pulau.

Baca Juga

Ayahnya mengidap penyakit Psoriasis yang mengharuskannya mendapat perawatan intensif di ICU RS Gatot Subroto, Jakarta. "Sakit bapak cukup langka dan sempat dijadikan untuk penelitian anak-anak kedokteran juga," katanya saat berbincang dengan Republika, Selasa (9/2).

Semula, ayahnya ditempatkan di Kelas III sesuai kepesertaannya sejak 2016. Namun kemudian, kondisi mengharuskannya dipindah ke ICU. Pemindahan fasilitas bisa dilakukan dengan cepat. Untuk penebusan obat-obatan pun cukup dengan membawa kartu BPJS dan surat terkait rujukan.

Sementara itu, Peserta BPJS Kesehatan Kelas I, Farah Noersativa bercerita cukup sering menggunakan BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan pertama untuk sakit-sakit musiman seperti batuk. Terakhir ia menggunakannya untuk perawatan akar gigi dan gigi bolong sebelum pandemi.

Farah mengatakan pelayanan BPJS Kesehatan di faskes pertamanya di Puskesmas Pejaten Barat I cukup bagus, memuaskan, dan tidak membeda-bedakan pasien. Mayoritas pasien di sana, menurutnya, menggunakan BPJS Kesehatan.

"Penanganan dan tindakan oleh dokter pun bagus, ramah, pengertian, karena saya harus enam kali bolak balik untuk perawatan gigi," kata Farah yang sudah jadi peserta BPJS sejak 2016.

Administrasi perawatan dirasa cukup memudahkan meski Puskesmas tetap meminta salinan fisik dari kartu. Padahal, ia merasa menunjukkan kartu elektroniknya di aplikasi BPJS Kesehatan bisa cukup mewakili.

Salinan fisik kartu biasanya digunakan jika pasien harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar. Namun, menurutnya, akan lebih baik jika rekam medisnya juga bisa terintegrasi dan tercatat secara langsung melalui nomor kartu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement