REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Memasuki musim tanam, para petani di sentra produksi gabah di Lampung mulai kesulitan mencari pupuk bersubsidi. Meski pupuk nonsubsidi tersedia, namun petani tidak mampu untuk membelinya karena disparitas harga sangat jauh.
Berdasarkan pemantauan Republika.co.id, Senin (8/2), petani di Kabupaten Pesawaran dan Pringsewu saat ini sedang memasuki musim tanam dengan mengolah lahan sawahnya dengan pupuk. Pupuk yang dibutuhkan petani seperti subsidi pupuk urea, pupuk NPK, dan SP36 menghilang.
Petani tidak bisa berbuat banyak untuk mengolah lahan sawahnya, karena ketersediaan pupuk di kios-kios penjualan pupuk subsidi kosong. Sebagian petani terpaksa membeli pupuk nonsubsidi meski harga mahal, karena untuk memenuhi lahan sawahnya yang baru tanam.
"Sudah menjadi langganan kalau pupuk subsisi kosong di kios kalau petani mulai menanam. Maunya petani beli pupuk nonsubsidi, tapi mahal," ujar Diro, petani di Gadingrejo, Pringsewu.
Sedangkan Haryono, petani di Gedongtataan, Pesawaran, terpaksa mencari pupuk subsisi dari kios satu ke kios pupuk lainnya, tapi hasilnya nihil. Pihak kios pupuk menyatakan, kedatangan pupuk subsidi akan tiba lagi setengah bulan ke depan.