Senin 08 Feb 2021 17:31 WIB

Warga Sleman Diimbau Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Pertanian

Pemanfaatan lahan tidur mengedukasi anak muda kalau pertanian dapat menghasilkan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fuji Pratiwi
 Warga memanfaatkan tanah tidur di dalam Dam Sabo Bronggang, Sleman, Yogyakarta (ilustrasi). Pemkab Sleman, DIY mengimbau masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk pertanian.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga memanfaatkan tanah tidur di dalam Dam Sabo Bronggang, Sleman, Yogyakarta (ilustrasi). Pemkab Sleman, DIY mengimbau masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Sri Purnomo, mengimbau masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk diolah menjadi lahan pertanian. Hal itu disampaikan saat melakukan penanaman bibit sayur dan buah di lahan kosong yang terletak di Rumah Dinas Bupati Sleman.

Kegiatan penanaman bibit sayur dan buah buahan itu jadi bentuk pengelolaan lahan kosong yang rencananya akan dikelola PKK Kabupaten Sleman jadi lahan pertanian. Sri mengatakan, dari lahan seluas enam hektare, ada satu hektare yang sudah ditanami.

Baca Juga

"Disulap menjadi lahan pertanian yang ditanami banyak sayuran dan buah-buahan seperti semangka, melon, bawang merah, cabai, kol dan masih banyak lagi yang dikelola ibu-ibu PKK dan ibu-ibu Pokja III," kata Sri, Senin (8/2).

Sri menekankan, pengelolaan lahan ini sekaligus bertujuan untuk mengedukasi anak-anak muda kalau bidang pertanian juga dapat menghasilkan. Ia berharap, ke depannya sektor pertanian yang ada di Kabupaten Sleman mampu digarap oleh anak-anak muda.

"Saya mengajak masyarakat mengolah lahan tidur untuk memenuhi kebutuhan pangan dan mengedukasi anak-anak, jika ingin rekreasi tidak jauh-jauh cukup ke komplek Sleman bisa memetik cabai, bawang, semangka agar sejak kecil memiliki minat bertani," ujar Sri.

Ketua PKK Kabupaten Sleman, Kustini Purnomo menyampaikan, inisiasi itu berdasarkan surat edaran dari Pemda DIY untuk mengelola lahan kosong di sekitar. Ia berharap, itu bisa jadi usaha mempertahankan kebutuhan pangan masyarakat selama pandemi.

Nantinya, lanjut Kustini, mereka akan menggandeng Pokja III  untuk memanfaatkan lahan kosong yang beberapa tahun ke depan akan dibangun komplek perkantoran pemda. Diharapkan jadi usaha mempertahankan kebutuhan pangan masyarakat pada masa pandemi.

"Masyarakat, khususnya anak muda yang ingin belajar tentang pertanian bisa langsung datang ke lahan pertanian tersebut tanpa dipungut biaya. Selain jadi wadah belajar pertanian bagi anak-anak sekolah, juga bisa jadi wadah rekreasi," kata Kustini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement