Ahad 07 Feb 2021 18:41 WIB

BPOM Keluarkan Panduan Informasi Vaksinasi Sinovac Lansia

Proses skrining sangat penting sebelum dokter memutuskan memberi persetujuan vaksin

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac,  (ilustrasi). BPOM mengeluarkan panduan untuk vaksinasi Covid-19 bagi lansia.
Foto:

Namun demikian, Penny memastikan izin penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia ini telah melalui penelitian dan monitoring oleh BPOM. Ia menyebut, atas dasar tingginya angka kematian akibat Covid-19 pada kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi cukup tinggi yakni sekitar 47,3 persen.

Hal ini mendasari, BPOM dan Pemerintah untuk menetapkan pemberian-pemberian penggunaan vaksin yang tersedia saat ini menjadi prioritas untik juga diberikan pada kelompok lansia.

"Karena itu Badan POM selama ini terus memonitor, memastikan untuk segera mendapatkan data hasil uji klinik pada lansia ya yang pada fase ketiga dilaksanakan di Brazil dan juga fase 1 dan 2 yang sudah dilakukan di China, untuk mendapatkan data terakhir yang lebih lengkap," ujar Penny.

Ia menjelaskan, hasil monitor BPOM tentang uji klinis terhadap kelompok lansia di dua negara tersebut menemukan data data keamanan dan khasiat yang cukup. Ini berdasarkan data yang diterima BPOM dari hasil uji klinik fase 2 di China dan fase 3 di Brasil pada akhir Januari, yang melibatkan kelompok usia diatas 60 tahun sesuai jumlah subjek yang cukup memadai.

Hasilnya, pertama, uji klinik fase 1 dan 2 di China yang melibatkan subjek lansia sebanyak sekitar 400 orang menunjukkan vaksin Coronavac yang diberikan dengan dua dosis vaksin dengan jarak antar dosis 28 hari menunjukkan hasil imunogenisitas yang baik. Menurutnya, terjadi peningkatan kadar antibodi yang baik setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96 persen, dan terjadi setelah 28 hari pemberian dosis kedua antibodi masih tinggi di 97,98 persen pada subjek yang mengikuti uji klinik.

"Keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik, dengan data keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik, serta tidak adanya efek samping serius, derajat ketiga, berarti yang serius yang dilaporkan disebabkan karena pemberian vaksin ini," ujar Penny.

Kemudian, uji klinis fase 3 yang berlangsung di Brazil dengan melibatkan subjek lansia sebanyak 600 orang juga menyimpulkan vaksin aman dan tidak ada efek samping kematian atau efek samping serius dari dari derajat usia yang dilaporkan. Ia menyebut, efek samping umumnya terjadi adalah ringan yaitu nyeri pada urutan mual demam bengkak merah pada kulit dan sakit kepala.

Karena itu, BPOM telah resmi mengizinkan vaksin Covid-19 Coronavac buatan farmasi China, Sinovac digunakan untuk memvaksin penduduk Indonesia kelompok usia di atas 60 tahun (lansia).

"Pada 5 Februari 2021 kemarin, BPOM telah mengeluarkan persetujuan Emergency Use Authorization penggunaan vaksin Coronavac untuk usia diatas 60 tahun dengan 2 dosis suntikan vaksin yang diberikan dalam selang waktu 28 hari," ujar Penny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement