Ahad 07 Feb 2021 00:20 WIB

Meningkatkan SDM Perlu Tambahkan Kecerdasan Digital

Mohammad Nuh menyebut kecerdasan digital diperlukan bentuk Indonesia cerdas

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2009 hingga 2014, Prof Mohammad Nuh mengatakan Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan terjadi tahun 2030. Sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak hanya memiliki kecerdasan namun juga nilai-nilai ke-Indonesiaan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2009 hingga 2014, Prof Mohammad Nuh mengatakan Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan terjadi tahun 2030. Sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak hanya memiliki kecerdasan namun juga nilai-nilai ke-Indonesiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2009 hingga 2014, Prof Mohammad Nuh mengatakan Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan terjadi tahun 2030. Sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak hanya memiliki kecerdasan namun juga nilai-nilai ke-Indonesiaan.

Kebanyakan orang hanya mengandalkan sumber kecerdasan dari manusia yaitu IQ atau kecerdasan berpikir, EQ atau kecerdasan emosional, dan SQ atau kecerdasan spiritual. Menurut Nuh, di masa sekarang perlu ditambahkan kecerdasan digital (DQ) dan tentunya nilai-nilai yang dimiliki Bangsa Indonesia.

"Sehingga sumber-sumber kecerdasan yang ada pada manusia, kita kawinkan dengan sumber-sumber pada teknologi dan kita kawinkan dengan sumber-sumber nilai ke-Indonesiaan. Maka disitulah kita akan mendapatkan orang Indonesia yang cerdas," kata Nuh, dalam webinar bersama PPI United Kingdom, Sabtu (6/2).

Bonus demografi atau masa puncak usia produktif di Indonesia diperkirkan terjadi mulai tahun 2021-2036. Setelah itu akan menurun dan memasuki aging society. Populasi usia produktif akan menjadi bonus demografi jika berkualitas.

Kualitas ini, kata Nuh ditentukan oleh kualitas pendidikan, kesehatan, dan pendapatan perkapita (HDI). Jika tidak berkualitas, menumpuknya populasi usia produktif justru akan menjadi bencana demografi.

Nuh mengatakan, anak muda yang berkualitas menjadi penentu masa depan Indonesia. Sektor pendidikan adalah kata kunci dari kualitas anak-anak muda tersebut di masa yang akan datang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement