Jumat 05 Feb 2021 08:07 WIB

Masih Ada Dokter Misinformasi tentang Covid-19

Yang mengkhawatirkan adalah banyak dokter yang tidak mau divaksin.

Rep:  Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Covid-19
Foto:

Padahal, dia melanjutkan, dokter adalah sosok yang ditiru masyarakat. Namun sebagai dokter, pihaknya sangat kesulitan menghadapi banjir informasi yang salah, misalnya mengenai vaksin. Banyak yang menganggap vaksin berbahaya, membuat orang terinfeksi Covid-19 dan berita semacam ini ada di media sosial.

Kemudian, berita negatif itu akan diulang, dibaca, dan mempengaruhi yang lain. Akibatnya, banyak orang tidak mau divaksin, termasuk dokter.

"Yang mengkhawatirkan adalah banyak dokter yang tidak mau divaksin. Kalau dokter tidak update (informasi), dia bisa melakukannya," katanya.

Sehingga, tidak sadar menuntun masyarakat untuk mengambil langkah yang salah. Dia khawatir, jika ini terus terjadi maka menjadi bunuh diri karena publik meremehkan Covid-19 dan menganggapnya tidak berbahaya.

Dia mengakui, hoaks dan misinformasi ini menjadi tantangan bagi pihaknya. Oleh karena itu, dia berharap, dokter bisa berkontribusi dalam memerangi misinformasi Covid-19. Pertama, dia meminta dokter harus update. 

"Dokter berusaha sekuat mungkin mempengaruhi bukan hanya lewat media sosial. Bisa juga bertemu influencer dari tenaga medis yang memfasilitasi hoaks ini," katanya.

 

Kedua, dokter diminta tidak terlibat dalam konflik kepentingan. Sebab selama ini banyak sekali tenaga kesehatan yang memiliki pengaruh pada masyarakat mengalami konflik kepentingan, baik bidang agama, sikap politik, ekonomi, sehingga dokter jadi bias dalam menyikapi Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement