Kamis 04 Feb 2021 13:54 WIB

Pekalongan Dukung Gerakan Dua Hari di Rumah Saja

Gerakan dua hari di rumah dilakukan untuk meredam penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan siap mendukung gerakan "Dua Hari Di Rumah Saja" yang dicetuskan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Gerakan ini sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.

"Kami mendukung kebijakan Gubernur Jateng tetapi tetap mengedepankan kearifan lokal," kata Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Kamis.

Baca Juga

Menurut dia, pemkot akan menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 443.5/0001933 dengan diperkuat Surat Edaran Wali Kota Nomor 443/0005/2021 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan.

Gerakan Dua Hari Di Rumah Saja, kata dia, sekaligus mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap dua.

Saelany mengatakan bahwa dengan diberlakukan gerakan program itu, pemkot akan memperketat pengawasan protokol kesehatan di sejumlah titik keramaian atau kerumunan.

Selain itu, kata dia, pemkot juga akan melakukan pembatasan jam operasional seperti toko, pasar, mal, warung makan, dan kafe.

"Kemudian untuk kegiatan lingkup pendidikan akan diliburkan, tempat wisata dan hiburan ditutup, serta kegiatan ibadah harus dibatasi 50 persen dari kapasitas.

"Pusat perbelanjaan dan toko modern tidak kami tutup tetapi operasionalnya dibatasi hingga pukul 19.00 WIB," katanya.

Adapun untuk aktivitas di restoran, kafe atau warung makan, kata dia, pemkot memberlakukan sistem take away atau tidak makan ditempat.

Ia mengatakan untuk acara pernikahan, hajatan, dan tasyakuran maksimal akan dibatasi 150 orang dan tidak boleh ada prasmanan, jadi harus dibawa pulang.

Demikian pula, kata dia, pemkot juga akan melakukan pembatasan akses jalan di beberapa ruas jalan antara lain menuju Jalan Mataram mulai pukul 16.00 WIB hingga 06.00 WIB, Alun-Alun pukul 20.00 WIB hingga 04.00 WIB. "Sejumlah jalan akan kami tutup karena berisiko mengundang kerumunan. "Akses masuk ke kota juga akan kami batasi mulai dari arah barat, timur, dan exit tol Setono dengan sistem pemeriksaan kesehatan seperti cek suhu tubuh, penggunaan masker, dan tes cepat," demikian Saelany Machfudz.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement