Kamis 04 Feb 2021 13:33 WIB

Legislator Pertanyakan Alasan Pemotongan Insentif Nakes

Komisi IX DPR telah menolak adanya keputusan Kemenkeu terkait pemotongan insentif. 

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Rahmad Handoyo.
Foto: dpr
Rahmad Handoyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mempertanyakan alasan Menteri Keuangan Sri Mulyani memotong insentif untuk tenaga kesehatan (nakes). Dirinya mengaku, prihatin terhadap kebijakan tersebut.

"Saat kasusnya belum terkendali kemudian banyak nakes yang sudah gugur dalam pengendalian covid 19, ada berita seperti ini tentu kan menurunkan semangat dari para nakes kita," kata Rahmad kepada Republika, Kamis (4/2).

Dia meminta, pemerintah mengkaji kembali kebijakan tersebut. Menteri keuangan diharapkan bisa mengkalkulasi kembali program di luar covid-19 yang bisa dialihkan dalam rangka membantu nakes. 

"Kalau alasannya keterbatasan fiskal kan bisa direalokasi, bisa direfocusing kegiatan-kegiatan yang tidak skala prioritas untuk difokuskan membantu para nakes kita. Jadi, saya kira masih bisa lah diutak-atik fiskal kita untuk mensuppport para nakes kita yang  sudah berkorban menjadi garda tedepan kita dalam penanganan covid 19," ujarnya.

Dalam rapat dengan Menkes kemarin, Komisi IX DPR juga telah menolak adanya keputusan Kemenkeu terkait pemotongan insentif tersebut. Dirinya juga berterima kasih kepada Menteri Kesehatan (menkes) yang tengah mengupayakan komunikasi dengan Menkeu.

"Ya kita tunggu saja, kalau keputusan politik parlemen menolak itu ya, komisi 9 kemarin (meminta menkes) untuk berkomunikasi untuk mengembalikan lagi terhadap pengurangan insentif itu," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement