Rabu 03 Feb 2021 18:57 WIB

Dinkes DKI: 63 Persen RSUD untuk Penanganan Covid-19

Pemprov DKI sedang mengkaji penggunaan gedung disdik sebagai lokasi isolasi mandiri

Rep: Flori Sidebang/ Red: Hiru Muhammad
Petugas saat beraktivitas di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (3/10). RSUD Pasar Minggu sejak September lalu sudah tidak menerima pasien umum dan difokuskan untuk melayani pasien Covid-19, usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah RSUD Cengkareng dan RSUD Pasar Minggu jadi rumah sakit rujukan Covid-19. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas saat beraktivitas di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (3/10). RSUD Pasar Minggu sejak September lalu sudah tidak menerima pasien umum dan difokuskan untuk melayani pasien Covid-19, usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah RSUD Cengkareng dan RSUD Pasar Minggu jadi rumah sakit rujukan Covid-19. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, sekitar 63 persen pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemprov DKI telah dialihkan untuk menangani pasien Covid-19. Dia mengungkapkan, jumlah itu pun sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni sebesar 40 persen.

"Sebanyak 32 RSUD itu secara total 63 persen untuk Covid-19. Jadi kami sudah betul-betul merelaksasi jauh sebelum ada instruksi pak menteri," kata Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/2).

Widyastuti menjelaskan, sebanyak 13 dari 32 RSUD itu telah dikhususkan hanya menerima pasien Covid-19. Sedangkan rumah sakit sisanya, kata dia, tetap dapat melayani pasien yang mengidap penyakit lainnya.

Selain itu, sambung Widyastuti, saat ini Pemprov DKI sudah menambah lima rumah sakit swasta sebagai rujukan Covid-19. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci mengenai kelima rumah sakit tersebut. 

"Rumah sakit rujukan terus bertambah dari awal delapan unit, kemudian 13 dan 15 sampai sekarang menjadi 106 rumah sakit," katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya tengah mengkaji usulan untuk menggunakan gedung milik Dinas Pendidikan (Disdik) sebagai lokasi isolasi mandiri bagi pasien Covid-19. Menurut Ariza, nantinya di gedung itu juga akan disiapkan ruang isolasi mandiri khusus ibu hamil yang positif virus corona.

Adapun gedung yang diusulkan itu, yakni Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik Tenaga Kependidikan dan Kejuruan (UPT P2KPTK2). Letaknya berada di samping Rumah Sakit Duren Sakit, Jakarta Timur.

"Usulan dari Dinkes yang sedang mengkaji analisa disiapkannya nanti ruang isolasi mandiri khusus wanita hamil yang rencananya nanti di gedung Disdik. Di samping RS Duren Sawit," kata Ariza di Polda Metro Jaya, Rabu (3/2).

Meski demikian, Ariza menyebut, Pemprov DKI masih akan terus melakukan evaluasi dan kajian mengenai usulan penggunaan Gedung Disdik tersebut."Namun, itu masih dalam evaluasi dan kajian. Nanti kita lihat dalam beberapa hari ke depan," ujarnya.

Ariza menambahkan, siang ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melaksanakan rapat bersama lima gubernur daerah prioritas terkait penanganan Covid-19. Ia berharap, dalam rapat itu juga akan membahas mengenai peningkatan fasilitas kesehatan di wilayah-wilayah penyangga Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. "Saya kira dalam pertemuan nanti tentu itu juga dibahas ya. Kami harapkan juga adanya kesamaan peningkatan (fasilitas kesehatan)," katanya

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement