REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengungkapkan, minat penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasma konvalesen belum sesuai harapan. Hingga saat ini jumlah kebutuhan plasma konvalesen masih jauh lebih tinggi dibandinh jumlah pendonor. Maka dari itu, ia mendorong para penyintas Covid-19 di Kota Pahlawan mau membantu pasien yang masih dalam perawatan dengan mendonorkan plasma konvalesennya.
"Saat ini yang donor dengan kebutuhan masih jauh lebih banyak kebutuhannya. Makanya kita berharap itu bisa terpenuhi," ujar Whisnu saat meninjau proses screening donor plasma konvalesen di Surabaya, Selasa (2/2).
Whisnu mengatakan, salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mendorong ASN di lingkungan Pemkot Surabaya yang pernah terinfeksi Covid-19 dan telah sembuh, untuk melakukan donor plasma konvalesen. Hal ini diharapkan bisa menjadi triger agar masyarakat Surabaya yang juga pernah terinfeksi Covid-19 dan telah dinyatakan sembuh untuk ikut melaksanakan donor serupa.
"Nanti saya akan bikin surat edaran kepada semua ASN dan jajaran Pemkot yang pernah positif Covid-19, kami akan meminta untuk mengikuti screening supaya mendonorkan plasma konvalesennya. Karena kita masih sangat butuh itu,” ujarnya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johny Eddizon Isir juga mendorong jajarannya yang merupakan penyintas Covid-19, untuk melakukan donor plasma konvalesen. Terkait kelancaran donor plasma konvalesen, ia berharap di Kota Surabaya bisa terbangun sistem yang terintegrasi antara PMI, Persi, IDI, dengan tetap di bawah koordinasi Satgas percepatan dan penanganan Covid-19 Surabaya.
“Sistem ini khususnya untuk mendorong metode pengobatan dengan transfusi plasma konvalesen,” kata Isir.
Isir mengatakan, dengan terbentuknya sistem terintegrasi dan semakin banyaknya pendonor plasma konvalesen, diharapkan angka kesembuhan bisa terus meningkat. Ia juga berharap, durasi warga yang dirawat di rumah sakit semakin pendek, dan tingkat fatalitasnya bisa terus ditekan.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi yang harus fatal atau meninggal akibat Covid-19,” kata dia.