Semangat Gotong Royong
Semangat gotong royong misalnya, di Jawa kita kenal dengan istilah holopis kuntul baris, di Riau dikenal dengan istilah batobo, di Bali dengan istilah ngayah dan, pada masyarakat Sulawesi Tengah dengan istilah sintuvu.
Secara sederhana gotong royong dapat diartikan bekerja bersama sama dalam menyelesaikan pekerjaan guna kepentingan bersama. Juga, bersama-sama menikmati hasil pekerjaan secara adil. Masing-masing memberikan kontribusi tanpa pamrih, secara sukarela (tanpa imbalan) sesuai kemampuan masing-masing.
Bencana bisa menjadi sarana membangun kembali semangat gotong royong. Dan ini juga bagian dari pengamalan Pancasila, khususnya sila ketiga "Persatuan Indonesia". Dalam pandangan Islam, gotong royong adalah saling tolong-menolong mengajak untuk berbuat kebaikan dan menjauhkan keburukan.
Umat Islam dapat mewujudkan rahmatan lil alamin. Dan, budaya gotong royong bisa meredam konflik horizontal antara anggota masyarakat, termasuk dan terutama karena perbedaan ideologi partai politik. Budaya dapat memberi sumbangsih positif bagi masyarakat bangsa dan umat manusia.
Ayo bangkit! Bencana adalah kawah candradimuka untuk menggembleng Sumber Daya Manusia (SDM), ladang amal, bukan panggung politik praktis, kapitalisme BOB ASU (Biar Orang Buntung, Asal Saya Untung) dan korupsi.