REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk rapid tes berbasis antigen CePAD karya tim peneliti Universitas Padjadjaran menjadi satu-satunya produk tes antigen yang diproduksi di Indonesia. Karena itu, CePAD didorong untuk memperbanyak jumlah produksi sehingga bisa memenuhi kebutuhan rapid tes antigen di Indonesia.
“Unpad satu-satunya universitas yang menciptakan rapid tes berbasis antigen di Indonesia,” kata Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana Sari seperti dalam keterangan yang diterima Republika, Selasa (2/2).
Menurut dia, tingkat akurasi dan sensitivitas dari CePAD pun sudah melampaui ambang rekomendasi yang ditetapkan WHO. Berdasarkan kajian terakhir, kata Diana, akurasi CePAD sudah di angka 91,5 persrn, sedangkan tingkat sensitivitasnya 82 persen. Angka ini di atas rekomendasi WHO yakni 80 persen. Diana melanjutkan, produk rapid tes CePAD sudah mendapat izin edar sejak 4 November 2020 lalu. Produk ini sudah dipakai dan telah dipesan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat.