Selasa 02 Feb 2021 09:27 WIB

Cabai dan Tempe Sumbang Inflasi di Lampung

Inflasi pada Januari 2021 yang 0,76 lebih rendah dibanding Januari 2020 dengan 0,89.

Inflasi, ilustrasi
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Inflasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat dari 106,36 (Desember 2020) menjadi 107,17 (Januari 2021), menyebabkan inflasi di Provinsi Lampung sebesar 0,76 persen pada Januari 2021. Cabai dan tempe memberikan andil terbesar inflasi di Lampung.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyebutkan, 10 komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar selama Januari 2021 yakni, cabai rawit 0,23 persen, cabai merah 0,18 persen, tempe 0,12 persen, bimbingan belajar 0,07 persen, beras 0,05 persen, jeruk 0,03 persen, ikan kembung 0,03 persen, tarif kendaraan roda dua online 0,03 persen, tarif gunting rambut 0,02 persen, dan bayam 0,02 persen.

“Dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok pengeluaran mengalami inflasi,” kata Kepala BPS Lampung Faizal Anwar dalam keterangan persnya di Bandar Lampung, Senin (1/2).

Sembilan kelompok pengeluaran terjadi inflasi yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,13 persen; kelompok pendidikan 1,36 persen, kelompok kesehatan 0,64 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,57 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,14 persen,  kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,08 persen.

Selanjutnya,  kelompok transportasi 0,07 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,07 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,05 persen. Sementara, dua kelompok lain, yaitu kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar; dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga relatif stabil (tidak mengalami perubahan indeks harga).

Faizal mengatakan, laju inflasi tahun kalender sebesar 0,76 persen dan inflasi year on year adalah sebesar 1,87 persen. Pada Januari 2021 terjadi inflasi sebesar 0,76 persen, lebih rendah jika dibandingkan pada Januari 2020 dengan inflasi sebesar 0,89 persen, namun lebih tinggi jika dibandingkan pada Januari 2019 sebesar 0,22 persen dan pada Januari 2018 yang mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,28 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2021 sebesar 0,76 persen, lebih rendah jika dibandingkan bulan Januari 2020 dengan inflasi sebesar 0,89 persen, namun lebih tinggi jika dibandingkan Januari 2019 sebesar 0,22 persen dan pada Januari 2018 yang mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,28 persen.

Menurut dia, tingkat inflasi tahun ke tahun Januari 2021 terhadap Januari 2020 sebesar 1,87 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi tahun ke tahun Januari 2020 terhadap Januari 2019 sebesar 3,37 persen. Sebaliknya inflasi tahun ke tahun Januari 2019 terhadap Januari 2018 sebesar 1,66 persen merupakan yang terendah. Untuk inflasi tahun ke tahun Januari 2018 terhadap Januari 2017 sebesar 3,48 persen.

Ia mengatakan, dari dua kota pemantauan di Lampung pada Januari 2021, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi sebesar 0,80 persen, dan Kota Metro sebesar 0,53 persen. Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-9 dan Kota Metro peringkat ke-23 dari 90 kota yang diamati perkembangan harganya.

Dari 90 kota IHK, 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,43 persen, dan inflasi terendah terjadi di Ambon dan Balikpapan masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Bau Bau sebesar 0,92 persen, dan deflasi terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,01 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement