Ahad 31 Jan 2021 15:37 WIB

Survei: 70,6 Persen Responden Percaya Vaksin Covid-19 Aman

Angka itu diketahui berdasarkan survei terbaru yang dilakukan Indonesia Development.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada penerima vaksin saat pelaksanaan vaksinasi massal di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (31/1/2021).Vaksinasi massal tersebut diikuti kurang lebih 5.000 tenaga kesehatan.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Petugas bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada penerima vaksin saat pelaksanaan vaksinasi massal di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (31/1/2021).Vaksinasi massal tersebut diikuti kurang lebih 5.000 tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 70,6 persen responden percaya bahwa vaksin Covid-19 aman. Angka tersebut diketahui berdasarkan survei terbaru yang dilakukan Indonesia Development Monitoring (IDM) .

"Terkait vaksin Covid 19 yang disediakan pemerintah dari hasil survei menunjukkan 19,2 persen responden tidak percaya bahwa vaksin Covid-19 yang akan disediakan pemerintah aman bagi kesehatan penggunanya," kata Direktur Eksekutif IDM Tri Permadi, Ahad (31/1).

Baca Juga

Sementara itu dari survei juga diketahui bahwa 79,9 persen responden di bersedia untuk mengikuti program vaksinisasi dan sebanyak 11,8 persen masih ragu. Sedangkan, 8,3 persen menyatakan tidak mau divaksin.

"Dari hasil survei ini bisa disimpulkan bahwa persentase mereka yang percaya bahwa vaksin aman jauh lebih besar daripada yang tidak percaya dan kepercayaan pada tingkat keamanan vaksin mempengaruhi kesediaan warga untuk divaksin," ujarnya.

Selain melakukan survei di dalam persoalan vaksin, IDM juga melakukan survei terhadap masalah pengelolaan pemerintahan yang bersih di masa Covid. Survei menunjukkan sebanyak 63,8 persen responden menyatakan pemerintahan Joko Widodo tidak dikelola secara clean goverment. Sedangkan sebanyak 20,8 persen menyatakan pemerintahan sudah dikelola secara clean goverment dan sebanyak 15,4 tidak memberikan pernyataan.

"Dari survei diketahui juga bahwa sebanyak 69,2 persen penyelewengan dan korupsi uang negara, pungli dilakukan oleh kader dan politisi parpol. Sebanyak 30,8 menyatakan penyelewengan uang negara, pungli dan korupsi dilakukan oleh aparatur sipil negara serta aparat penegak hukum," ungkapnya.

Untuk diketahui survei nasional Indonesia Development Monitoring dilakukan pada 10–19 Januari 2021 melalui wawancara telepon kepada 1.650 responden yang dipilih secara acak (random). Margin of error survei diperkirakan +/-2.44 persen. dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden juga tersebar secara proposional di 34 Provinsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement