REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memetakan 16 kecamatan di kabupaten itu rawan banjir karena adanya beberapa daerah aliran sungai (DAS).
"Pemetaan lokasi rawan banjir itu guna mengurangi risiko kebencanaan," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu (31/1).
Pengalaman banjir tahun-tahun lalu, akan terjadi banjir jika curah hujan meningkat karena lokasinya berada di kawasan DAS.
BPBD Lebak memetakan 16 kecamatan sebagai daerah rawan banjir itu adalah Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Muncang, Sobang dan Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong , Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar, dan Cimarga.
Selama ini, kata dia, di daerah itu aliran Sungai Ciberang, Cisimeut, Ciujung, Cimadur, Cilangkahan, dan Cicinta.
"Kami menginstruksikan relawan kecamatan agar siaga selama 24 jam karena memasuki puncak musim hujan pada Januari-Februari 2021," katanya.
Menurut dia, BPBD Lebak telah mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik untuk penanganan pascabencana alam untuk memenuhi pelayanan dasar agar warga korban banjir tidak mengalami kerawanan pangan. Selain itu, mereka juga tidak terserang berbagai jenis penyakit yang membahayakan dan mematikan.
Sebab, bencana banjir awal 2020 di enam kecamatan di Kabupaten Lebak menyebabkan sembilan orang meninggal dan ribuan orang mengungsi.
Selain itu, puluhan sarana infrastruktur, seperti jembatan dan ratusan rumah warga dilaporkan hilang dan rusak berat akibat diterjang banjir tersebut. "Kami berharap jangan sampai bencana banjir terjadi seperti pada awal tahun ini," tuturnya.