“Selain itu kenali sektor motor ekonomi Indonesia. Mulai dari agribisnis, pariwisata, kesehatan, e-commerce, dan ekspor tenaga kerja,” tambah dia.
Budi menambahkan perlu adanya format pendidikan yang baik, yang menselaraskan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
Dalam kesempatan itu, Budi mengapresiasi program sarjana terapan yang menurutnya selaras dengan visi-misi Presiden Joko Widodo terkait sumber daya manusia (SDM). “Program sarjana terapan vokasi harus mampu menjawab permasalahan di Indonesia,” terang dia.
Dia yakin pendidikan vokasi dapat menjadi sekolah pilihan yang bisa menyelesaikan permasalahan bangsa. Saat ini 24 persen atau 60,3 juta penduduk Indonesia usia produktif.
Pendidikan vokasi yang baik dapat mencegah terjadinya pengangguran produktif. “Untuk itu pendidikan vokasi yang baik harus dipikirkan dan disiapkan dengan baik pula,” imbuh Budi.